Jakarta -
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, kembali menuai sorotan publik. Hal ini disebabkan oleh cara dirinya menyampaikan fakta jika obesitas dapat meningkatkan risiko kematian dini. Saat itu, ia berujar jika celana 32 ke atas berisiko lebih cepat 'menghadap Allah'.
"Pokoknya laki-laki kalau celana jeans masih di atas 32 sampai 33. Ukurannya berapa celana jeans? 34-33 sudah pasti obesitas itu menghadap Allah-nya lebih cepat dibandingkan dengan celana jeans-nya yang 32," katan Menkes Budi, Rabu (14/5).
Pernyataan ini merujuk pada konsumsi makanan berlebih yang akan meningkatkan konsentrasi lemak di sekitar perut. Hasilnya adalah pelebaran perut oleh penumpukan lemak. Oleh para ahli, tumpukan lemak ini disebut sebagai visceral fat.
Mengutip detikHealth, ukuran jeans di atas 33 atau 34 adalah salah satu indikator seseorang memiliki timbunan lemak visceral.Hal tersebut diungkapkan oleh dokter Spesialis penyakit dalam, dr Aru Ariadno, SpPD-KGEH. Lebih lanjut ia mengatakan jika
lemak tersebut memenuhi rongga perut dan menyelimuti organ-organ vital seperti hati dan usus.
Sebenarnya, lemak ini memiliki fungsi alami dalam tubuh yaitu sebagai peredam benturan bagi organ-organ perut. Lemak visceral juga dapat berfungsi sebagai cadangan energi.
"Tetapi bila berlebih bisa menimbulkan gangguan kesehatan yang serius," ucap dr. Aru dikutip dari detikHealth, Kamis (15/5/2025).
Sementara itu terkait pernyataannya yang menuai perhatian masyarakat, Menteri Budi menyebut jika keberadan visceral fat dapat mengganggu kesehatan. apalagi, orang tersebut memiliki riwayat penyakit kronis. Ia mengatakan visceral fat memicu kerusakan organ akibat pro-inflamasi sitokin berupa interlukin 6.
"Jadi gini ya, kalau lemak itu kita makan normalnya masuk di bawah kulit subcutaneus, tahu dari situ berlebihan nanti dia nempel ke organ jantung, liver itu namanya visceral fat," kata Menkes Budi dilansir dari detikHealth.
Lalu bagaimana menghindari penumpukan visceral fat? Sebesar apa risiko obesitas di Indonesia? Ikuti diskusinya dalam Editorial Review bersama Redaktur Pelaksana detikHealth.
Beralih ke Madinah, detikSore hari ini akan bergabung dengan Jurnalis detikcom yang tengah bertugas di sana. Ramai beberapa waktu belakangan, pihak Arab Saudi melakukan pengawasan ketat terhadap para jamaah haji yang tidak menggunakan visa sesuai ketentuan. Atas aturan ini, Penyelenggara Haji Indonesia juga telah melakukan sejumlah cara agar para calon haji yang tidak menggunakan visa haji dapat tereduksi. Lalu bagaimana situasi operasi penjaringan haji-haji tanpa visa sesuai di Madinah? Adakah Calon Haji asal Indonesia yang terciduk? Ikuti laporan Jurnalis detikcom langsung dari Madinah, Arab Saudi.
Hari ini detikSore kembali menghadirkan sosok perempuan inspiratif dalam Sekar Agni Negeri. Hadir bersama detikSore, Sari Yuliati, anggota Komisi III DPR RI yang membidangi hukum, hak asasi manusia, dan keamanan, telah dua periode berkomitmen memperjuangkan keadilan di Indonesia.
Perhatian Sari juga tercermin dalam perjuangannya untuk perlindungan perempuan dan anak. Ia mengkritik penyelesaian kasus kekerasan seksual di luar jalur hukum, seperti dalam kasus pemerkosaan kakak-adik di Purworejo (2024), dan menegaskan bahwa keadilan harus ditegakkan melalui jalur pidana untuk melindungi hak korban. Lalu bagaimana kiprah Sari selama mengawal sejumlah kasus hukum selama ini? Ikuti diskusi selengkapnya sore ini.
Sementara itu di akhir episode kali ini, Firman Marihot akan hadir kembali untuk mengisi kelas investasi detikSore. Topik diskusi hari ini adalah belajar dari zona nyaman. Seperti diketahui, sebagian pelaku investasi lebih memilih untuk berada di situasi aman saat memilih media investasi. Namun demikian, hal ini ternyata tidak sepenuhnya baik. Sebab, mengutip hukum high risk, high return, main aman justru tidak akan memberi keuntungan dengan cepat. Lalu sejauh mana seseorang perlu mendorong perilaku investasi mereka keluar dari zona nyaman? Ikuti diskusinya dalam Sunsetalk nanti.
Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.
"Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!"
(far/vys)