Jakarta, CNBC Indonesia - Bukti alien pernah kunjungi Bumi ditemukan oleh peneliti dari Harvard. Namun bagian Bumi yang dikunjungi letaknya berada jauh di dasar Samudra Pasifik.
Peneliti yang terdiri dari Avi Loeb dan timnya menemukan pecahan meteor alien. Temuan itu diyakini "IM1" yang jatuh ke Samudra Pasifik tahun 2014, dikutip dari Futurism, Senin (10/3/2025).
Dia percaya objek tersebut berasal dari luar Tata Surya. Bahkan, Loeb meyakini objek misterius itu mewakili teknologi peradaban alien.
Pada awal bulan ini, tim tersebut berlayar membawa peralatan "pengais dasar laut." Pada 21 Juni 2023, mereka berhasil menemukan pecahan yang disebut spherules yang merupakan campuran besi, magnesium dan titanium.
Futurism mencatat ketiga bahan campuran tersebut adalah khas meteorit atau asteroid. Material yang ditemukan di dasar Pasifik diperkirakan berasal dari objek yang meledak dengan dahsyat.
Namun temuan tersebut diragukan oleh sejumlah ilmuwan lain. Objek misterius itu diyakini bisa dengan mudah ditemukan di manapun.
Kurator debu kosmik NASA, Marc Fries mengatakan pecahan itu sangat umum ditemukan di muka Bumi. Ada kemungkinan lain objek bisa juga berasal dari ratusan meteorit.
"Berasal dari knalpot mobil, rem kendaraan, pengelasan, gunung api dan mungkin sejumlah sumber lain yang belum diidentifikasi," ungkap Fries.
Meski begitu, Loeb bersikukuh dengan pandangannya. Namun dia menambahkan perlu penelitian lebih lanjut untuk detail informasi berikutnya.
Loeb sebelumnya dikenal menemukan objek asing Oumuamua pada 2017. Temuan itu juga dia sebut sebagai bagian dari teknologi alien.
Keyakinan Loeb
Ada dua alasan yang membuat Loeb percaya bahwa IM1 yang menghantam Bumi pada 2014 adalah wahana buatan makhluk cerdas dari luar Bumi.
Pertama, IM1 bergerak sangat cepat. Menurut perhitungan Loeb, objek tersebut terbang lebih cepat dari 95 persen bintang di dekatnya. Kecepatan ini adalah bukti bahwa meteor ini dalam objek antar-bintang, benda yang berasal dari luar Tata Surya.
Foto: Avi Loeb/Medium
Bulatan kecil muncul dalam partikel magnetik yang diteliti menggunakan mikroskop. Partikel diambil dari area yang diduga dilewati oleh meteorit IM1.
Kedua, meteorit itu terpantau tidak hancur lebur saat menembus atmosfer lapisan terluar Bumi. IM1 tetap utuh hingga mencapai atmosfer lapisan bawah. Fakta ini menunjukkan bahwa material penyusunnya lebih kuat dari baja.
Berdasarkan perhitungan Loeb dan timnya dari Harvard, potensi IM1 adalah pengunjungan antar-bintang mencapai 99,999 persen. Artinya, ini adalah objek antar-bintang ketiga yang pernah ditemukan setelah komet Borisov dan Oumuamua.
Berdasarkan artikel tulisan Loeb di Medium, tim yang ia pimpin berhasil menemukan material bulat berukuran 0,3 milimeter yang diduga berasal dari luar angkasa. Material itu adalah bagian dari objek yang diambil mereka dari dasar Samudra Pasifik.
"Kami menemukan komposisi yang kebanyakan berupa besi dengan sebagian magnesium dan titanium, tanpa nikel. Komposisi ini aneh dibandingkan dengan logam buatan manusia, asteroid, dan sumber astrofisik lain yang familier," katanya.
Bulatan kecil muncul dalam partikel magnetik yang diteliti menggunakan mikroskop. Partikel diambil dari area yang diduga dilewati oleh meteorit IM1.
Material tersebut akan dibawa Loeb dan tim ke Observatorium Harvard. Di sana, mereka bisa menggunakan spektometer untuk mengidentifikasi isotop di dalamnya.
Lewat analisis atas proporsi dan perbandingan dengan meteorit lain, mereka bisa memastikan IM1 objek antar-bintang atau bukan.
Selain itu, pemeriksaan di Harvard bisa memastikan apakah material tersebut terbentuk secara alami atau buatan makhluk cerdas di luar Bumi, yang biasa disebut alien.
(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Berantas Penipuan BTS Palsu, Komdigi Belajar Dari Singapura
Next Article Warga RI Hidup di Atas Megathrust, Peneliti Jelaskan Cara Selamat