Profil Katedral Our Lady of Arabia, Gereja 9.000 Meter yang Dibangun Raja Bahrain Hamad bin Isa Al-Khalifa

1 week ago 13

loading...

Katedral Our Lady of Arabia, gereja 9.000 meter persegi yang dibangun Raja Bahrain Hamad bin Isa Al-Khalifa. Foto/Wikipedia

JAKARTA - Profil Katedral Our Lady of Arabia menarik disimak. Tempat ibadah ini dikenal sebagai gereja Katolik terbesar di Semenanjung Arab.

Keberadaan Katedral Our Lady of Arabia memiliki riwayat yang cukup menarik. Sebab, gereja tersebut berdiri di atas lahan sekitar 9.000 meter persegi pemberian Raja Bahrain Hamad bin Isa Al-Khalifa.

Pembangunannya Katedral Our Lady of Arabia dianggap sebagai langkah baru sebagai respons terhadap peningkatan populasi Katolik di negara tersebut. Diketahui, sebelumnya Bahrain hanya memiliki satu gereja di ibu kota dan sebuah kapel di pinggiran kota.

Profil Katedral Our Lady of Arabia

Katedral Our Lady of Arabia berlokasi di Awali, Bahrain. Pembangunan katedral ini dimulai pada 31 Mei 2014 dan selesai pada 5 November 2021.

Setelah semua beres, Katedral Our Lady of Arabia diresmikan pada 9 Desember 2021. Waktu itu, peresmiannya dilakukan melalui sebuah upacara yang dihadiri oleh Sheikh Abdullah bin Hamad Al-Khalifa yang mewakili Raja Bahrain Hamad bin Isa Al-Khalifa.

Dirangkum dari berbagai sumber, Katedral Our Lady of Arabia berdiri kokoh di atas lahan seluas 9.000 meter persegi yang sebelumnya disumbangkan Raja Hamad bin Isa Al-Khalifa. Bangunan ini memiliki kapasitas tempat duduk lebih dari 2.300 orang dan dilengkapi dengan dua kapel serta dua ruangan besar untuk pengakuan dosa.

Desain katedral menyerupai bentuk tenda yang merujuk pada "kemah pertemuan" dalam Perjanjian Lama, dengan kubah oktagonal di bagian atapnya. Konsepnya itu melibatkan sejumlah desainer dan arsitek asal Italia, termasuk Mattia Del Prete dan Cristiano Rosponi.

Setelah difungsikan, Katedral Our Lady of Arabia melayani komunitas Katolik di Bahrain yang diperkirakan jumlahnya mencapai 80.000 orang. Memang, mayoritas dari mereka merupakan pekerja migran dari Filipina dan India.

Menariknya lagi, misa di sana kerap diadakan dalam berbagai bahasa, termasuk Inggris, Arab, Tagalog, dan lainnya. Hal ini dilakukan untuk mencerminkan keragaman jemaatnya.

Lebih jauh, pembangunan Katedral Our Lady of Arabia mencerminkan komitmen Bahrain terhadap toleransi beragama. Meski sempat menghadapi beberapa tantangan dan penolakan dari kelompok tertentu selama proses pembangunannya, katedral ini tetap berdiri sebagai simbol perdamaian dan kerukunan antarumat beragama di kawasan tersebut.

Demikian ulasan mengenai profil Katedral Our Lady of Arabia yang bisa diketahui.

(mas)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |