Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah lesunya perekonomian AS yang terefleksi dari proyeksi PDB kuartal I-2025.
Dilansir dari Refinitiv, rupiah mengalami penguatan terhadap dolar AS pada 5 Maret 2025 pukul 12:57 WIB sebesar 0,79% ke angka Rp16.310/US$. Penguatan ini senada dengan Perdagangan kemarin (4/3/2025) yang juga menguat sebesar 0,21%.
Sementara DXY tampak melemah 0,19% ke angka 105,54. Posisi ini lebih rendah dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya yang naik ke angka 105,74.
Menguatnya rupiah ini diperkirakan hingga penutupan perdagangan pun berada di zona penguatan bersamaan dengan melemahnya DXY beberapa waktu terakhir.
Kepala Riset Ekonomi Makro dan Market Permata Bank Faisal Rachman juga menegaskan, pergerakan kurs rupiah hari ini masih dipengaruhi sentimen pelaku pasar keuangan terhadap persoalan eksternal, khususnya dari AS. Termasuk soal ekspektasi makin lebarnya pemangkasan suku bunga AS.
"Penguatan Rupiah pagi ini didorong oleh sentimen risk-on terkait dengan ruang pemotongan suku bunga the Fed untuk tahun ini yang lebih lebar dari perkiraan awal atau naik dari 50 bps menjadi 75 bps," ucap Faisal.
Pemicu sentimen makin lebarnya penurunan suku bunga acuan Fed Fund Rate di AS itu dipengaruhi munculnya sentimen potensi kontraksinya pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal I-2025, yang menandakan akan resesinya ekonomi AS.
"Laporan dari Atlanta Fed yang memperkirakan kontraksi PDB untuk ekonomi AS pada 1Q25, yang menimbulkan kekhawatiran terjadinya resesi di AS. Selain itu, PMI manufaktur Indonesia dan Tiongkok (partner dagang utama Indonesia) juga meningkat," tegasnya.
Dalam jangka pendek, Faisal mengakui memang ada katalis untuk penguatan Rupiah. Namun ke depan, ketidakpastian terkait perang dagang perlu sangat diantisipasi karena masih menjadi tekanan utama dalam pergerakan nilai tukar Rupiah ke depannya.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Rupiah Anjlok ke 16.575 per USD, Terparah Sepanjang Sejarah
Next Article Siap Siap Keputusan BI Hari Ini, Akankah Jadi Juru Selamat Rupiah?