Jakarta, CNBC Indonesia- Di balik kabut pegunungan Andes, Argentina diam-diam mengguncang peta tambang dunia. Sebuah penemuan raksasa, tambang yang terbesar dalam tiga dekade terakhir untuk tiga logam utama, tembaga, emas, dan perak.
Melansir dari Earth.com, lokasinya tersembunyi di Provinsi San Juan, dekat perbatasan dengan Chile. Namun nilai potensialnya tak lagi bisa disembunyikan, lebih dari 80 juta ons emas dan perak, serta 12 juta ton tembaga ditemukan di perut bumi yang selama ini hanya dikenal karena keindahan alamnya.
Temuan ini melibatkan perusahaan raksasa tambang Lundin Mining dan BHP, yang beroperasi di bawah entitas patungan bernama Vicuña. Jack Lundin, CEO Lundin Mining, menyebut temuan ini sebagai peluang emas secara harfiah dan metaforis bagi Argentina untuk bangkit dari ketergantungan pada sektor agrikultur dan menjadi pemain besar dalam ekspor logam dunia, terutama tembaga.
Tembaga adalah komoditas strategis abad ini. Ia dibutuhkan dalam mobil listrik, panel surya, transmisi energi, hingga perangkat elektronik. Saat dunia berlomba menuju energi hijau, Argentina bisa saja berubah dari penonton menjadi pemain kunci.
Di balik euforia, aktivis lingkungan memberi pengingat. Pegunungan Andes adalah rumah bagi keanekaragaman hayati dan komunitas adat yang sudah lama menetap di sana. Isu seperti penggunaan air, limbah tambang, dan stabilitas tanah menjadi sorotan utama. Undang-undang Argentina mewajibkan konsultasi terbuka dengan masyarakat adat.
Dengan temuan ini, Argentina berpotensi menyalip tetangganya, seperti Chile dan Peru, yang selama ini mendominasi pasar tembaga global. Hal ini bisa memicu dinamika baru di kawasan: dari kerja sama lintas batas, alih teknologi, hingga integrasi infrastruktur. Jalan raya, pelabuhan, dan jaringan logistik harus ditingkatkan jika Argentina ingin mengangkut jutaan ton bijih dengan efisien dan aman.
Bagi generasi muda di San Juan, hadirnya tambang ini memberi harapan karier di bidang teknik, geologi, hingga manajemen. Sekolah dan universitas lokal mulai menyiapkan kurikulum baru untuk mendukung sektor ini. Sementara pelaku UMKM mulai mencium peluang dalam logistik, katering, dan penyediaan alat berat.
Dave Dicaire, General Manager Vicuña, menyebut proyek ini akan dikembangkan secara bertahap dan hati-hati. Teknologi tinggi akan diterapkan sejak awal, dengan fokus pada keberlanjutan, keselamatan kerja, dan efisiensi produksi.
Dalam hitungan bulan, laporan teknis lengkap akan dirilis mencakup estimasi biaya, metode ekstraksi, dan sistem pengelolaan lingkungan.
CNBC Indonesia Research
(emb/emb)