Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen chip memori, Micron mengumumkan melepas bisnis konsumennya. Keputusan itu dilakukan saat rantai pasokan memori tengah bermasalah dengan keterbatasan semikonduktor yang ada untuk chip pada smartphone hingga pusat data AI.
Micron menjelaskan keluarnya perusahaan dari bisnis konsumen karena mereka akan menggandakan investasi pada chip memori canggih. Chip itu diperuntukkan bagi pusat data AI, dikutip dari Reuters, Kamis (4/12/2025).
Produk dari Micron akan berhenti dijual dari peritel, pengecer online, dan distributor seluruh dunia. Khusus pengiriman masih akan dilayani hingga Februari 2026 mendatang.
Kepala bisnis Micron menyebut keluarnya perusahaan dari bisnis konsumen merupakan keputusan sulit. Namun ini diambil sebagai cara meningkatkan layanan untuk pelanggan strategis mereka.
Dia juga menyinggung soal pertumbuhan pusat data yang didorong AI. Tren tersebut ternyata membuat lonjakan permintaan pada memori dan storage.
"Micron membuat keputusan sulit keluar dari bisnis konsumen Crucial untuk meningkatkan konsumen dan dukungan untuk pelanggan strategis yang lebih besar dari segmen dengan pertumbuhan yang lebih cepat," dia menjelaskan.
Analis Summit Insights, Kinggai Chan mengatakan unit memori konsumen Micron bukanlah penggerak utama bisnisnya. Namun perusahaan diketahui telah mengalihkan fokus HBM, chip untuk pusat data AI sejak lama.
HBM sendiri merupakan jenis memori dynamic random access dan disebut sangat berharga dalam pengembangan AI. Kemampuannya dapat mengurangi konsumsi daya, membantu proses data dalam volume besar.
Harga chip HBM jauh lebih lebih mahal dari memori konsumen yang dihasilkan. Jadi akan menghasilkan margin yang menguntungkan untuk perusahaan.
Kuartal Agustus lalu, Micron mengumumkan pendapatan HBM hingga US$2 miliar (Rp 33,2 triliun) dengan tingkat tahunan hampir US$8 miliar (Rp 133,1 triliun).
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

1 hour ago
1

















































