RI Hadapi 2 Ujian Maha Berat: Kabar "Panas" dari AS dan Serangan China

9 hours ago 2
  • Pasar keuangan Indonesia kompak menguat pada akhir perdagangan pekan lalu
  • Wall Street mengakhiri perdagangan di zona hijau pada akhir pekan lalu
  • Perang dagang, inflasi Amerika Serikat, serta persiapan Lebaran menjadi penggerak sentimen pasar pekan ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Tanah Air kembali dibuka pada perdagangan hari ini, Senin (10/3/2025) setelah mencatat kinerja yang positif pada akhir pekan lalu.

Pergerakan IHSG dan rupiah diperkirakan kembali volatile pada perdagangan hari ini mengingat masih terdapat beberapa sentimen dan data-data ekonomi yang dirilis. Selengkapnya mengenai sentimen dan proyeksi pasar hari ini dapat dibaca pada halaman tiga pada artikel ini. Dan para investor juga dapat mengintip agenda dan rilis data yang terjadwal untuk hari ini baik dalam negeri dan luar negeri pada halaman empat.

IHSG pada perdagangan Jumat (7/3/2025) ditutup menguat 0,27% di level 6.636. Penguatan tersebut menjadi kenaikan IHSG dalam tiga hari beruntun. Dalam sepekan IHSG mencatatkan kenaikan hingga 5,83%.

Sebanyak 338 saham naik, 260 turun, dan 357 tidak bergerak. Nilai transaksi pada perdagangan Jumat mencapai Rp 10,05 triliun yang melibatkan 20,52 miliar saham dalam 958 ribu transaksi.

Mengutip Revinitif, mayoritas seluruh sektor berada di zona hijau. Teknologi memimpin dengan penguatan 3,05%, utilitas 2,35%, dan properti 1,79%.

Saham konglomerat pada perdagangan Jumat bergotong royong menopang penguatan IHSG. DCI Indonesia (DCII) menguat 9,98% ke level 154.500. Emiten milik Toto Sugiri ini berkontribusi 18,52 indeks poin terhadap penguatan IHSG.

Selain itu, ada pula emiten milik konglomerat, seperti Prajogo Pangestu, Djoko Susanto, hingga grup Sinar Mas yang menopang IHSG.

Sebagai informasi, Presiden RI Prabowo Subianto kembali memanggil para konglomerat Indonesia ke Istana Negara pada Jumat (7/3/2025).

Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, terpantau deretan pengusaha telah hadir, seperti Bos Jhonlin Group Andi Syamsuddin Arsyad atau Haji Isam, Bos Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma atau Aguan, Anthony Salim, Bos Adaro Boy Thohir, Ketua Kadin Anindya Bakrie, Bos Lippo James Riady, Bos Medco Energy Hilmi Panigoro, Bos Sinar Mas Franky Oesman Widjaja, Bos Barito Pacific Prajogo Pangestu, hingga Tomy Winata.

Pertemuan tersebut mengajak para konglomerat bertemu miliarder dan investor kawakan asal AS Ray Dalio membahas Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup menguat 0,21% di angka Rp16.290/US$ pada akhir perdagangan pekan lalu Jumat (7/3/2025). Dalam sepekan, rupiah terhadap terhadap dolar AS telah menguat sebesar 1,72%.

Pada Jumat (7/3/2025), BI merilis data cadev untuk periode Februari 2025 yang tercatat turun US$1,6 miliar menjadi US$154,5 miliar dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai US$ 156,1 miliar.

"Perkembangan tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sebagai respons Bank Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi," tulis BI dalam siaran pers, Jumat (7/3/2025).

BI mencatat, posisi cadangan devisa pada akhir Februari 2025 setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Menurut BI, cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Adapun dari pasar obligasi Indonesia, pada perdagangan Jumat (7/3/2025) imbal hasil obligasi tenor 10 tahun tercatat menguat 0,03% di level 6.864 dari perdagangan sebelumnya. Imbal hasil obligasi yang menguat menandakan bahwa para pelaku pasar sedang membuang surat berharga negara (SBN). Begitu pula sebaliknya, imbal hasil obligasi yang melemah menandakan bahwa para pelaku pasar sedang kembali mengumpulkan surat berharga negara (SBN).

Pages

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |