Siap-Siap Wahai Dunia, Tarif 'Balas Dendam' Trump Berlaku 2 April

5 days ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan kebijakan tarif resiprokal atau timbal balik akan berlaku mulai 2 April 2025. Hal ini disampaikannya dalam pidatonya di hadapan Sidang Gabungan Kongres AS pada Selasa (4/3/2025) malam waktu setempat.

Trump kembali melontarkan kritik tajam terhadap kebijakan perdagangan beberapa negara, termasuk India sebagai salah satu mitra dagang utamanya. Trump menuding bahwa India menerapkan tarif otomotif yang sangat tinggi, melebihi 100%, yang menurutnya merugikan Amerika.

Trump sendiri tetap berpegang teguh pada kebijakan proteksionisnya dan sejak lama menargetkan Uni Eropa, Brasil, India, dan Korea Selatan atas praktik perdagangan yang dinilainya tidak adil.

"Ini terjadi baik oleh teman maupun musuh," ujar Trump dalam pidatonya, dilansir dari AFP.

"Apapun yang mereka kenakan kepada kami, kami akan kenakan kepada mereka," katanya, menjelaskan bagaimana tarif tersebut akan diterapkan.

Menurut Trump, selama ini AS mengenakan tarif yang lebih rendah dibandingkan dengan banyak mitra dagangnya. Ia pun berjanji bahwa kebijakan barunya ini akan membawa manfaat besar bagi Amerika Serikat.

"Kami akan memperoleh triliunan dan triliunan dolar serta menciptakan lapangan kerja seperti yang belum pernah kita lihat sebelumnya," katanya.

Trump menegaskan bahwa kebijakan tarif ini bukan sekadar perlindungan industri dalam negeri, tetapi juga bagian dari strategi untuk "membuat Amerika kaya kembali". Ia menuding bahwa selama beberapa dekade, AS telah "dirampok" oleh berbagai negara di dunia dan ia tidak akan membiarkan hal itu terus berlanjut.

Gangguan Ekonomi

Sebelumnya, ketegangan perdagangan antara AS dan sejumlah negara mitra dagang utamanya terus meningkat setelah Trump memberlakukan tarif besar-besaran terhadap Meksiko, Kanada, dan China.

Dalam pidatonya Trump menegaskan bahwa meskipun akan ada "sedikit gangguan," kebijakan ini penting untuk melindungi ekonomi dan kepentingan nasional AS.

"Tarif bukan hanya soal melindungi lapangan kerja di Amerika. Ini tentang melindungi jiwa bangsa kita," ujar Trump. "Akan ada sedikit gangguan, tapi kita siap menghadapinya. Ini tidak akan terlalu buruk."

Keputusan Trump untuk meningkatkan tarif terhadap Meksiko dan Kanada didasarkan pada isu imigrasi ilegal dan perdagangan narkoba, sementara kebijakan serupa terhadap China dilandasi oleh persaingan ekonomi dan keamanan nasional.

Namun, kebijakan ini langsung mendapat kecaman dari para pemimpin negara yang terkena dampaknya. Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, menuduh Trump mencoba menghancurkan ekonomi Kanada agar lebih mudah bagi AS untuk menguasainya.

"Ini adalah upaya yang disengaja untuk membuat perekonomian kami runtuh," kata Trudeau. "AS seharusnya tidak menargetkan sekutu dekatnya sementara terus berkompromi dengan Rusia dalam isu Ukraina."

Meskipun perang dagang kian meruncing, Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, mengindikasikan bahwa Trump mungkin akan melonggarkan tarif terhadap Kanada dan Meksiko dalam waktu dekat.

"Saya pikir dia akan mencari jalan tengah dengan mereka," ujar Lutnick dalam wawancara dengan Fox Business. "Mungkin akan ada pengumuman resmi pada Rabu."

Potensi Inflasi

Kenaikan tarif ini berpotensi menaikkan harga barang konsumsi di AS, yang dapat memperumit upaya pemerintah dalam menurunkan inflasi. Kepala Eksekutif Target, Brian Cornell, menyatakan bahwa perusahaannya mungkin terpaksa menaikkan harga buah dan sayuran dalam beberapa hari mendatang.

"Dampak jangka pendek dari tarif apa pun jelas bersifat inflasioner," kata Charles van der Steene, Presiden Maersk Amerika Utara, kepada CNBC.

Selain pangan, biaya perumahan juga diperkirakan akan meningkat karena lebih dari 70% impor bahan bangunan utama seperti kayu lunak dan gipsum berasal dari Kanada dan Meksiko, menurut Asosiasi Pembangun Rumah Nasional AS.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Tarif Dimulai! Trump Pasang Tarif 25% ke Kanada-Meksiko

Next Article Elon Musk Bagi-Bagi Rp15 M, Ini Syaratnya

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |