Singapura Bersiap Hadapi Gelombang Panas, Ini yang Bakal Dilakukan

1 week ago 16

Jakarta -

Negara tetangga RI, Singapura bersiap menghadapi gelombang panas atau heatwave yang kemungkinan terjadi di 2025. Pemerintah setempat berencana agar sekolah-sekolah di negara tersebut beralih ke pembelajaran berbasis rumah sebagian atau penuh, sebagai tindakan peningkatan tanggap darurat jika terjadi gelombang panas.

Ruang pendingin seperti pusat komunitas dan gedung olahraga dalam ruangan dengan AC juga akan dibuka agar masyarakat dapat mencari perlindungan dari panas.

Langkah-langkah ini diumumkan oleh interagency Mercury Task Force atau Satuan Tugas Merkuri antarlembaga pada hari Rabu (19 Mar) saat mereka memaparkan rencana tanggapan pemerintah terhadap panas.

Satuan tugas yang dibentuk pada tahun 2023 ini mengembangkan dan melaksanakan rencana aksi untuk meminimalkan dan mengelola dampak gelombang panas di Singapura. Kelompok ini terdiri dari 37 lembaga pemerintah, termasuk Kementerian Pendidikan (MOE), Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Sosial dan Pembangunan Keluarga.

Pemerintah setempat bahkan sudah menyediakan langkah-langkah untuk melindungi kelompok rentan dari tekanan panas, misalnya, Kementerian Tenaga Kerja mengharuskan pengusaha untuk memberikan pekerja yang terlibat dalam pekerjaan fisik berat dengan waktu istirahat minimal 10 menit per jam selama periode tekanan panas tinggi.

Singapura menggunakan Wet Bulb Globe Temperature (WBGT), indikator yang diakui secara internasional, untuk mengukur tekanan panas berdasarkan suhu udara, kelembapan, kecepatan angin, dan radiasi matahari.

Namun jika gelombang panas akan terjadi, tindakan tambahan di berbagai sektor akan dilakukan. Ini termasuk meminimalkan aktivitas fisik di luar ruangan antara pukul 11 pagi dan 4 sore karena tingkat stres akibat panas yang lebih tinggi selama periode ini.

Semua sekolah akan menerapkan aturan berpakaian santai dan mengubah atau bahkan menangguhkan aktivitas di luar ruangan berdasarkan tingkat tekanan panas.

Begitu juga prasekolah tidak boleh melakukan aktivitas luar ruangan antara pukul 11 pagi dan 4 sore, mengingat usia anak-anak yang terdaftar masih muda.

"Jika postur nasional hendak mengadopsi langkah-langkah yang lebih ketat, MOE akan membimbing sekolah-sekolah untuk melanjutkan pembelajaran berbasis rumah, baik sebagian atau penuh, agar tidak mengganggu pembelajaran siswa," demikian kata satuan tugas tersebut, dikutip dari CNA.

Untuk ruang pendingin, pusat-pusat komunitas dan klub-klub Asosiasi Rakyat, juga pusat-pusat Jaringan Penduduk tertentu, khususnya yang berlokasi di dekat blok-blok Dewan Perumahan yang memiliki satu sampai dua kamar, akan memiliki ruangan ber-AC bagi masyarakat untuk mendapatkan perlindungan dari panas.

Hingga delapan gedung olahraga dalam ruangan ber-AC dapat dialihfungsikan sebagai pusat penanggulangan panas bagi kelompok rentan di masyarakat, kata satuan tugas.

"Rencananya lokasi-lokasi ini akan berlokasi di seluruh Singapura sehingga ada akses mudah ke fasilitas-fasilitas ini," tambahnya.

Gelombang Panas di Singapura

Gelombang panas di Singapura terjadi ketika suhu harian tertinggi setidaknya 35 derajat Celsius selama tiga hari berturut-turut, dan suhu rata-rata setiap hari setidaknya 29 derajat Celsius.

Singapura telah mengalami enam peristiwa gelombang panas bersejarah, yang terakhir terjadi pada tahun 2016.

Jika badan meteorologi nasional memperkirakan akan terjadi gelombang panas, maka akan dikeluarkan peringatan bersama untuk media. Peringatan ini akan tetap berlaku hingga Badan Meteorologi Singapura memperkirakan bahwa periode suhu tinggi tidak akan berlangsung lama.

Selain saran media, saran lain tentang penerapan praktik manajemen panas berbasis rumah untuk menyiapkan ruang sejuk di rumah dan meminimalkan risiko cedera akibat panas juga akan dikirimkan. Informasi tentang ruang pendingin komunitas akan diberikan kepada masyarakat.

Satuan tugas tersebut mengatakan dalam pengarahan pada hari Rabu bahwa mereka mungkin tidak dapat memperkirakan gelombang panas "terlalu jauh sebelumnya" karena cuaca di iklim tropis dapat berkembang sangat cepat.

Misalnya, jika terjadi hujan lebat, suhu dapat menurun. "Tergantung pada situasi aktual, jika kami menilai bahwa kriteria gelombang panas kemungkinan akan terlampaui, kami akan berusaha mengeluarkan peringatan sehari sebelumnya," kata satuan tugas.

Risiko Gelombang Panas yang Lebih Rendah 2025

Rencana tanggap panas terkoordinasi seluruh pemerintahan disusun menjelang periode terpanas dalam setahun di Singapura, yang jatuh antara bulan Maret hingga Mei.

Tahun lalu merupakan tahun terhangat yang pernah tercatat di Singapura, setara dengan tahun 2019 dan 2016, dengan suhu rata-rata tahunan sebesar 28,4 derajat Celsius. Terjadi 21 hari tekanan panas tinggi, sebagian besar terjadi pada bulan Maret, April, dan Mei.

Meski demikian, satuan tugas tersebut menyoroti bahwa ada risiko lebih rendah terjadinya gelombang panas selama musim panas tahun 2025 karena faktor pendorong iklim global "tidak mendukung" terjadinya hal tersebut.

Namun, suhu udara diperkirakan masih di atas normal selama periode ini. Ada kemungkinan 60 persen bahwa suhu rata-rata pada bulan Maret hingga Mei akan lebih dari 28,4 derajat Celsius.

Khususnya bulan Mei, kemungkinan akan menjadi bulan terhangat selama musim panas tahun ini.

"Kita perlu terus menggalakkan kewaspadaan terhadap tekanan panas (seperti nasihat tekanan panas kita) agar orang-orang mengambil tindakan yang tepat untuk meminimalkan cedera akibat panas saat kita bersiap menghadapi Singapura yang lebih hangat," kata satuan tugas tersebut.


(suc/suc)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |