Sri Mulyani: AS-Meksiko-Brazil Bayar Bunga Utang Lebih Mahal dari RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan, selisih imbal hasil atau yield surat surat utang negara (SUN) Indonesia untuk tenor 10 tahun dibandingkan milik pemerintah Amerika Serikat (US Treasury) tergolong kecil.

Bahkan, untuk negara-negara yang kapasitas ekonominya setara dengan Indonesia (peer countries), seperti Meksiko, Afrika Selatan, maupun Brazil selisih yield surat utangnya jauh lebih lebar dengan milik AS, yang berarti mereka membayar surat utang jauh lebih mahal ketimbang RI.

Sri Mulyani mengatakan, yield SUN 10 tahun pada lelang siang ini, yang biasa digunakan sebagai benchmark atau acuan dan dimasukkan ke asumsi makro dalam APBN, berada di level 7,01%.

"Level ini tidak berubah atau sama dengan yield pada posisi awal tahun yaitu Januari 2025," ucap Sri Mulyani saat konferensi pers di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (18/3/2025).

Sri Mulyani mengatakan, spread SUN 10 Tahun terhadap US Treasury (UST) yang tenornya setara cukup rendah, yaitu hanya sebesar 267 basis points (bps). Spread ini jauh lebih rendah dibandingkan Mexico yang mencapai 521 bps.

"Coba kita bandingkan dengan negara-negara lain yang kita anggap sekelompok atau peers dengan Indonesia, Meksiko itu dalam hal ini SUN Meksiko dibanding UST 10 tahun mereka harus bayar 521 bps lebih tinggi tadi Indonesia yang 267 bps," ucapnya.

Sementara itu, Afrika Selatan selisih atau spreadnya dari imbal hasil surat utangnya terhadap surat utang pemerintah AS mencapai 629 bps, dan Brazil 1070 bps.

"Brazil untuk SUN 10 tahun nya spreadnya terhadap UST bahkan mencapai 1070 bps. Jadi dibanding Indonesia yang spreadnya 267 bps memiliki daya tarik dari SUN yang kompetitif dan ini sekali lagi mencerminkan kepercayaan terhadap pengelolaan APBN kita," tegas Sri Mulyani.

(arj/haa)

Next Article Medco Energi (MEDC) Rampungkan Buyback Dua Surat Utang Senior