Studi: Pasangan yang Punya Rekening Bersama Hubungannya Langgeng

4 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Cara pasangan mengatur uang ternyata bisa mempengaruhi kelanggengan hubungan mereka. Riset terbaru menemukan pasangan yang menggabungkan keuangannya (khususnya tabungan dan aset likuid) cenderung memiliki hubungan yang lebih stabil dan bahagia.

Penelitian berjudul "Pooling Finances and Relationship Satisfaction" yang dilakukan oleh Associate Professor di Cornell University, Emily Garbinsky menunjukkan, pasangan yang mengelola keuangan bersama lebih jarang berpisah dibanding mereka yang memisahkan rekening masing-masing.

"Kami melihat bahwa pasangan yang memiliki rekening bersama lebih kecil kemungkinannya untuk putus dibandingkan dengan yang tidak punya," kata ia.

Menurut Garbinsky, pasangan yang punya rekening bersama cenderung merasa mereka berada dalam satu tim. "Perasaan seperti satu tim dengan pasangan meningkatkan kepuasan hubungan," ujarnya.

Peneliti juga menganalisis diskusi daring di forum seperti Quora dan Reddit menemukan, pasangan yang memiliki rekening bersama lebih sering menggunakan istilah "uang kita", sementara yang tidak bergabung lebih sering menyebut "uangku." Kata ganti sederhana ini, kata Garbinsky, memperkuat rasa kebersamaan dari waktu ke waktu.

Survei dari CreditCards.com mendukung temuan tersebut. Sekitar 43% pasangan menikah, hidup bersama, atau memiliki kemitraan sipil, memiliki aset bersama.

Dari segi generasi, Baby Boomers adalah yang paling banyak memiliki rekening bersama (49%), diikuti Gen X (48%), sementara hanya 31% milenial yang melakukan hal yang sama.

Menariknya, pasangan berpendapatan rendah justru mendapat manfaat lebih besar dari sistem keuangan bersama. Efek serupa juga ditemukan di budaya kolektivis seperti Jepang dibandingkan budaya yang lebih individualistik seperti Amerika Serikat.

Meski begitu, banyak pasangan masih menghindari pembicaraan soal uang karena takut memicu konflik. "Banyak pasangan mengaku tidak suka membicarakan keuangan karena khawatir berujung pertengkaran," kata Garbinsky.

Tapi justru komunikasi terbuka adalah kunci. Pasangan yang rutin membicarakan keuangan lebih selaras dalam tujuan finansial dan lebih baik dalam mengelola utang.

Selain itu, mereka juga lebih kecil kemungkinan melakukan financial infidelity atau menyembunyikan transaksi atau informasi keuangan dari pasangan. Menurut survei National Endowment for Financial Education, sekitar 43% orang dewasa mengaku pernah melakukan tindakan tersebut, dengan pria lebih banyak dibanding wanita.

Ahli keuangan pribadi, Jesse Sell dari Prevail Financial Planners, menegaskan pentingnya komunikasi teratur. "Uang adalah topik yang sangat emosional. Karena itu, membicarakannya secara rutin penting agar tidak diabaikan begitu saja," ujarnya.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |