Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Gubernur atau Cawagub Jakarta nomor urut 1 Suswono, menyerahkan urusan pemanggilan dirinya oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta kepada tim hukumnya.
Adapun Suswono dipanggil Bawaslu DKI Jakarta imbas pernyataan janda kaya menikahi pemuda pengangguran di salah satu giat pada masa kampanye Pilkada Jakarta 2024. Ia dilaporkan ke Bawaslu oleh Organisasi Masyarakat Betawi Bangkit.
“Urusan itu sudah ditangani oleh tim hukum ya,” kata Suswono ditemui di Hunian Sementara Warga Kampung Bayam, Pademangan, Jakarta Utara, Jumat 8 November 2024.
Menurut Suswono, perkembangan proses hukum yang berlangsung di Bawaslu bakal diurus sepenuhnya oleh tim hukum yang ia percayai. "Jadi silakan konfirmasi ke tim hukum saja," ujarnya.
Diketahui, Bawaslu DKI Jakarta sudah mulai mengkaji laporan yang dilayangkan Organisasi Masyarakat Betawi Bangkit. Bawaslu DKI Jakarta juga telah memanggil Suswono sejak Rabu, 6 November 2024.
Namun, Suswono tak datang pada pemanggilan pertama yang dilakukan Bawaslu DKI Jakarta itu. Kemudian, Suswono kembali mangkir pada pemanggilan ulang yang dilakukan Bawaslu pada 7-8 November 2024.
Sebelumnya, pernyataan Suswono soal 'janda kaya menikahi pria pengangguran' saat hadir dalam deklarasi ormas yang digalang Fahira Idris dan Bang Japar di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan, Sabtu 26 Oktober 2024 menimbulkan polemik.
Salah satu yang protes ialah Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ansor atau GP Ansor DKI Jakarta. GP Ansor bahkan hendak melaporkan calon wakil gubernur Jakarta nomor urut 1 itu ke polisi meskipun Politikus senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu telah menyampaikan permintaan maaf ke publik.
Suswono Minta Maaf
Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta nomor urut 01, Suswono, meminta maaf atas pernyataannya soal janda kaya menikahi pemuda pengangguran dalam pertemuan dengan Relawan Bang Japar beberapa waktu lalu yang menimbulkan polemik.
"Saya menyadari bahwa pernyataan saya dalam pertemuan dengan Relawan Bang Japar telah menimbulkan polemik. Atas hal itu saya meminta maaf, sekaligus mencabut pernyataan tersebut," kata Suswono dalam keterangannya, diterima Senin (28/10/2024).
Suswono menjelaskan, pernyataan itu ia sampaikan dalam konteks bercanda kala menanggapi celetukan salah satu warga dalam sebuah sosialisasi. Selain itu, Suswono memastikan tidak ada maksud sama sekali mencemooh janda apalagi Nabi Muhammad SAW.
Meski begitu, politikus Partai Keadilan Sejahtera itu menyadari guyonannya tersebut memang kurang tepat dan tidak bijaksana. Oleh sebab itu, dia pun tak memungkiri kekeliruannya soal janda kaya.
"Apa pun penjelasannya, saya sepenuhnya mengakui kesalahan saya. Guyonan tersebut meskipun dimaksudkan untuk menyampaikan kepedulian kepada anak yatim dan para janda serta pemuda di Jakarta, jelas tidak pada tempatnya," ungkapnya.
Lebih lanjut, Suswono menegaskan perbincangan terkait polemik yang terjadi saat ini bukan lah merupakan bagian dari program Ridwan Kamil-Suswono (RIDO). "Kami berkomitmen pada program pemberdayaan kelompok lemah dan rentan," kata dia.
Suswono juga menyadari ke depan pihaknya akan lebih berhati-hati dalam berkomunikasi. Sehingga, kata dia, nantinya diharapkan polemik serupa tak muncul di publik.
"Mari kita lanjutkan pembicaraan mengenai program yang membawa manfaat bagi masyarakat Jakarta," ujar Suswono.