Liputan6.com, Jakarta Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil batal menghadiri simulasi program Traktiran RIDO (Ridwan Kamil-Suswono) di Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta, Jumat, (8/11/2024).
Mantan Gubernur Jawa Barat itu dijadwalkan datang untuk salat jumat bersama dan pantau secara langsung program Traktiran RIDO ini sekaligus menyapa warga sekitar.
"Karena kan kita ada beberapa kegiatan juga, di sana kebetulan dia (Ridwan Kamil) tadi kena macet, jadi kayaknya enggak memungkinkan kesini gitu," kata juru bicara relawan Semangat Gotong Royong (Segoro) Dona di lokasi.
Meski tak dihadiri, berdasarkan pantuan Liputan6.com di lokasi, masyarakat tetap merasakan program Traktiran RIDO ini. Menurut Dona, semuanya tetap berjalan.
"Agenda tetap jalan, ada nggak ada beliau, agenda yang kita agendakan tetap jalan semuanya sudah ada, sudah siap," jelas dia.
Dona menuturkan, ini juga bagian dari simulasi program tersebut jika nantinya Ridwan Kamil dan Suswono memenangi Pilkada Jakarta 2024.
"Jadi ini simulasinya akan nanti dicoba diterapkan kan. Dari simulasi ini nanti kita tahu plus minusnya di mana. Jadi nanti untuk penerapannya sudah ada record dari kita untuk minusnya di mana," jelas dia.
Dona juga menjelaskan, uji coba ini bertujuan untuk secara berkala menyempurnakan penerapan program makan siang gratis.
"Jadi nanti pada saat penerapannya, kita coba minimalisir Untuk yang minus-minusnya ya. Misalkan kayak distribusinya kurang merata atau sasarannya kayak gimana gitu yang padat penduduk atau untuk kalangan menengah kebawah," pungkasnya.
Relawan Muda Mundur dari Pemenangan Ridwan Kamil dan Pindah ke Pramono Anung
Salah satu relawan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), Aditya Halimawan menyatakan mundur dari salah satu tim pemenangan di relawan muda.
Adapun itu disampaikan melalui unggahan di akun Instagra pribadinya yang diberi judul 'Undur diri dari pemenangan Ridwan Kamil'. Di mana salah satu alasannya karena memiliki ide yang berbeda dari paslon RIDO.
"Hingga hari ini, sejak proses kampanye dimulai, ternyata saya memiliki ide/pikiran yang sangat berbeda untuk Jakarta dengan Rido, salah satunya mobil curhat, imaji Jakut seperti Dubai, transportasi air, dan hal lainnya," tulis Aditya melalui sebuah unggahan di Instagram pribadinya, Kamis (7/11/2024).
Mantan simpatisan Anies Baswedan ini menuturkan, pemikiran dirinya justru banyak sepakat dengan ide yang ditawarkan paslon Pramono Anung dan Rano Karno.
"Entah, banyak program dan pemikiran yang mirip dengan pak anies seperti kebijakan soal kampung kota, sumur resapan, KJMU dan beasiswa lainnya, transjabodetabek untuk meminimalisir kemacetan, KRL MRT Gratis 15 golongan, dan kebijakan lainnya. Ini solusi konkret untuk Jakarta," tulisnya.
Bagi Aditya, keputusannya untuk hengkang dari gerakan pemenangan Rido bukan suatu keputusan yang berat. Sebab dia mengaku bahwa labuhnya ia ke gerakan itu karena diajak, bukan atas inisiatif pribadi.
Karena Politik Kebijakan RK yang Berbeda
Aditya, menegaskan keputusan itu bukan karena dirinya berkonflik dengan pihak manapun, tetapi murni karena ia tidak menemukan semangat yang dibawa Anies dalam membangun Jakarta di pasang Rido.
“Alasan saya mundur murni karena politik kebijakan dari Ridwan Kamil yang berbeda dengan pemikiran saya, daripada saya memaksakan diri dan berkompromi berlebih saya putuskan undur diri,” ujarnya