Trump Halangi Apple Produksi iPhone di India, Peluang Indonesia?

7 hours ago 1

loading...

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap keputusan Apple untuk memindahkan produksi iPhone ke India. Foto/Dok

JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap keputusan Apple untuk memindahkan produksi iPhone ke India. Trump mengaku sudah memberitahu CEO Apple, Tim Cook agar tidak membangun pabrik di India.

Alasannya terang Trump, karena India adalah salah satu negara dengan tarif tertinggi di dunia. "Tim, kami memperlakukan Anda dengan sangat baik, kami bertahan dengan semua pabrik yang Anda bangun di China selama bertahun-tahun. Kami tidak tertarik Anda membangun di India. India dapat mengurus diri mereka sendiri," ungkapnya.

Pada awal bulan, Apple disebutkan sedang berupaya memindahkan sebagian besar produksi iPhone dari China ke India. Sementara itu Vietnam akan menjadi pusat produksi utama untuk beberapa produk seperti iPad dan jam tangan Apple.

Baca Juga: India Sangkal Klaim Trump Soal Perdagangan Bebas Tarif dengan AS

"Saya mengalami sedikit masalah dengan Tim Cook kemarin. Saya berkata kepadanya, 'Kau temanku, aku telah memperlakukanmu dengan sangat baik. Kau datang ke sini dengan USD500 miliar, tetapi sekarang aku mendengar kau membangun di seluruh India. Saya tidak ingin kau membangun di India,'" kata Trump.

Trump mengungkapkan bahwa Apple akan meningkatkan produksinya di AS, tetapi tidak memberikan rincian. Apple sebelumnya telah menyatakan bahwa mereka akan menginvestasikan USD500 miliar di AS selama empat tahun ke depan, termasuk sebuah pabrik baru di Houston, Texas, di mana mereka akan memproduksi server.

Presiden Trump sebelumnya mengenakan tarif 27% pada barang-barang asal India pada bulan April. Saat ini New Delhi sedang berusaha melakukan negosiasi tarif setelah Trump menunda kebijakan bea impor selama 90 hari.

AS hingga baru-baru ini merupakan mitra dagang terbesar India, dengan perdagangan bilateral mencapai USD190 miliar. India telah menurunkan tarif pada bourbon whiskey, sepeda motor, dan beberapa produk AS lainnya, tetapi AS memiliki defisit perdagangan sebesar USD45 miliar dengan India, yang ingin dikurangi oleh Trump.

"Karena Trump selalu menyalahkan tarif tinggi India untuk defisit perdagangan, India bisa menawarkan untuk menjadikan 90% ekspor AS bebas tarif dari hari pertama, menggunakan pendekatan 'nol untuk nol' - memotong tarif untuk semua barang kecuali mobil dan pertanian. Tetapi kesepakatan tersebut harus memastikan timbal balik yang ketat, dengan kedua belah pihak menghilangkan tarif secara setara," kata Ajay Srivastava, seorang ahli perdagangan yang berbasis di Delhi.

Sementara itu Trump dan Modi telah menetapkan target bakal menggandakan perdagangan menjadi USD500 miliar, tetapi Delhi tidak mungkin menawarkan konsesi di sektor-sektor seperti pertanian di mana terdapat sensitifitas politik yang lebih dalam.

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |