loading...
Setelah hentikan bantuan militer, AS sekarang juga hentikan pembagian informasi intelijen dengan Ukraina. Foto/via New York Times
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) telah menghentikan semua pembagian informasi intelijen dengan Ukraina.
Ini semakin melemahkan Kyiv setelah sebelumnya Washington menghentikan bantuan militernya untuk Ukraina.
Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) John Ratcliffe mengonfirmasi penghentian pembagian informasi intelijen itu dalam wawancaranya dengan Fox Business.
Ketika ditanya oleh pembawa acara Fox Business Maria Bartiromo apakah AS telah memutus kerja samanya dengan Ukraina, Ratcliffe mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump telah meminta jeda sementara untuk melihat apakah Kyiv siap bekerja untuk menyelesaikan perangnya dengan Rusia.
“Presiden Trump benar-benar mempertanyakan apakah [Presiden Ukraina Volodymyr] Zelensky berkomitmen pada proses perdamaian,” kata Ratcliffe, mengeklaim bahwa penghentian bantuan dan pembagian informasi intelijen berkontribusi pada pernyataan terbuka Zelensky bahwa dia siap untuk perdamaian.
Pada hari Selasa, Zelensky mengatakan bahwa Kyiv siap untuk pembebasan tawanan perang segera dan gencatan senjata sementara dengan larangan serangan rudal, pesawat nirawak jarak jauh, dan bom pada energi dan infrastruktur sipil lainnya.
Minggu lalu, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa Zelensky perlu siap untuk gencatan senjata segera sebelum dia dapat disambut kembali di AS setelah pertengkaran verbal mereka di Oval Office pada hari Jumat.
“Di bidang militer dan intelijen, jeda...memungkinkan hal itu terjadi,” kata Ratcliffe, seraya menambahkan bahwa dia berharap AS akan segera melanjutkan kerja sama dengan Ukraina.
Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya