3 Pengusaha Muslim Terkaya di Dunia, Punya Harta Rp 300 Triliun

1 day ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah pengusaha Muslim dari berbagai negara, termasuk Nigeria, India, dan Pakistan, berhasil menempatkan diri dalam daftar individu terkaya di dunia. Kekayaan mereka berasal dari beragam sektor, seperti industri semen, manufaktur, dan teknologi. Dengan kekayaan yang mencapai ratusan triliun rupiah, mereka memainkan peran penting dalam dunia bisnis global.

Berikut adalah profil singkat mereka:

1. Aliko Dangote

Aliko Dangote (lahir 10 April 1957, di Kano, Nigeria) adalah seorang pengusaha dan filantropis Nigeria yang merupakan pendiri sekaligus CEO konglomerat Dangote Group.

Pria yang dibesarkan dalam ajaran Islam dan merupakan seorang Muslim yang taat ini mendapatkan pinjaman dari pamannya untuk memulai bisnis.

Awalnya, ia berdagang komoditas dan perlengkapan bisnis, terutama semen. Pada 1981, bisnisnya berkembang pesat hingga ia mulai mengembangkan usaha lain dan mendirikan Dangote Group.

Kerajaannya meluas ke berbagai sektor, termasuk bahan makanan seperti pasta, gula, garam, dan gandum; semen; jasa pengangkutan; serta berbagai bidang lainnya. Beberapa perusahaannya antara lain Dangote Industries Ltd., Dangote-Bail Nigeria, Ltd., Dangote Cement PLC, Benue Cement Company PLC, Dangote Sugar Refinery PLC, Dangote Flour Mills PLC, dan Nascon Allied Industries PLC. Selain di Nigeria, Dangote Group juga memiliki operasi bisnis di beberapa negara Afrika lainnya.

Aliko Dangote dari Nigeria kembali menduduki peringkat pertama sebagai orang terkaya di Afrika selama 14 tahun berturut-turut, dengan kekayaan yang diperkirakan mencapai US$23,9 miliar atau sekitar Rp382 triliun (asumsi kurs Rp16.000/US$), naik dari US$13,9 miliar tahun sebelumnya.

Lonjakan besar dalam kekayaannya terutama disebabkan oleh Forbes yang menambahkan nilai kilang minyaknya, yang mulai beroperasi tahun lalu di pinggiran Lagos setelah mengalami keterlambatan panjang.

Kilang tersebut mengalami berbagai hambatan, termasuk perselisihan regulasi dan tantangan lainnya, sebelum akhirnya mulai memproduksi sejumlah kecil minyak pada awal 2024. Kilang ini diperkirakan akan mencapai kapasitas penuh bulan ini, memungkinkan Nigeria, sebuah negara penghasil minyak utama untuk mulai mengekspor beberapa produk minyak olahan.

"Ini benar-benar sebuah kelegaan besar," ujar Dangote, 67 tahun, kepada Forbes pada Februari. Kini termasuk dalam 100 orang terkaya di dunia, Dangote meyakini bahwa proyek terbarunya adalah "langkah penting dalam memastikan bahwa Afrika memiliki kapasitas untuk mengolah minyak mentahnya sendiri, sehingga menciptakan kekayaan dan kesejahteraan bagi populasi yang luas."

ForbesFoto: Aliko Dangote
Sumber: Forbes

2. Shahid Khan

Shahid Khan adalah pemilik pemasok suku cadang otomotif Flex-N-Gate dan tim NFL Jacksonville Jaguars.

Sebagai imigran dari Pakistan, Khan membeli Flex-N-Gate dari mantan majikannya pada 1980. Sebagai seorang insinyur, desainnya untuk bumper truk satu bagian menjadi dasar kesuksesannya. Saat ini, perusahaan tersebut memiliki 76 pabrik di seluruh dunia dan lebih dari 27.000 karyawan.

Khan membeli Jacksonville Jaguars pada 2012 dan klub sepak bola Fulham di Inggris pada 2013. Pada 2019, ia dan putranya, Tony, mendirikan All Elite Wrestling, sebuah perusahaan hiburan gulat profesional yang menjadi pesaing WWE.

Infografis/TOP!  Mantan Pencuci Piring Jadi Konglomerat di AS/Aristya RahadianFoto: Infografis/TOP! Mantan Pencuci Piring Jadi Konglomerat di AS
Infografis/TOP! Mantan Pencuci Piring Jadi Konglomerat di AS/Aristya Rahadian

Ia juga memiliki Four Seasons Hotel Toronto dan berencana membuka properti Four Seasons baru di Jacksonville pada 2026.

Per 31 Maret 2025, Forbes mencatat kekayaan Khan sebesar US$13 miliar atau setara dengan Rp208 triliun.

3. Azim Premji

Magnat teknologi asal India, Azim Premji, memiliki Wipro, perusahaan dengan pendapatan US$11,3 miliar yang termasuk salah satu penyedia layanan perangkat lunak terbesar di India.

Premji meninggalkan studinya di Stanford pada tahun 1966 untuk mengelola bisnis minyak goreng keluarga setelah ayahnya meninggal. Ia kemudian mengembangkan usaha tersebut ke sektor perangkat lunak.

Wipro memiliki pusat inovasi di Silicon Valley yang berfokus pada pengembangan teknologi baru dan kolaborasi dengan startup.

Pada 2019, putranya, Rishad Premji, menggantikan dirinya sebagai ketua eksekutif Wipro, sementara Azim Premji tetap menjabat sebagai ketua pendiri.

Per 31 Maret 2025, Forbes mencatat kekayaan Premji sebesar US$12 miliar atau setara dengan Rp192 triliun.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/rev)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |