Jakarta, CNBC Indonesia - Amnesty International menyebut Israel melakukan genosida secara "live streaming" (siaran langsung) ke warga Palestina di Gaza. Ini tertuang dalam laporan tahunannya, yang dirilis Selasa (29/4/2025).
Amnesty menyebut Israel telah bertindak dengan "niat khusus untuk menghancurkan warga Palestina di Gaza sehingga melakukan genosida". Negara-negara lain tak berdaya saat Israel membunuh ribuan warga Palestina.
"Sejak 7 Oktober 2023, ketika Hamas melakukan kejahatan mengerikan terhadap warga negara Israel dan lainnya serta menyandera lebih dari 250 orang, dunia telah menyaksikan genosida yang disiarkan langsung," kata Sekretaris Jenderal Amnesty, Agnes Callamard, dalam pengantar laporan tersebut dikutip AFP.
"Negara-negara menyaksikan seolah tak berdaya, saat Israel membunuh ribuan warga Palestina, memusnahkan seluruh keluarga multigenerasi, menghancurkan rumah, mata pencaharian, rumah sakit, dan sekolah," tambahnya.
Laporan Amnesty mengatakan bahwa operasi Israel telah membuat sebagian besar warga Palestina di Gaza "mengungsi, kehilangan tempat tinggal, kelaparan, berisiko terkena penyakit yang mengancam jiwa". Warga, tambahnya, tidak dapat mengakses perawatan medis, listrik, atau air bersih.
Amnesty mengatakan bahwa sepanjang tahun 2024, pihaknya telah mendokumentasikan berbagai kejahatan perang oleh Israel, termasuk serangan langsung terhadap warga sipil dan objek sipil, serta serangan yang membabi buta dan tidak proporsional. Dikatakan bahwa tindakan Israel telah memaksa 1,9 juta warga Palestina, sekitar 90% dari populasi Gaza, mengungsi, dan sengaja merekayasa bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Bahkan ketika para pengunjuk rasa turun ke jalan di ibu kota Barat, pemerintah dunia secara individu dan multilateral gagal berulang kali mengambil tindakan yang berarti untuk mengakhiri kekejaman dan bahkan lambat dalam menyerukan gencatan senjata," muat Amnesty International lagi.
Amnesty juga membunyikan alarm atas tindakan Israel di wilayah Palestina yang diduduki di Tepi Barat. Badan itu mengulangi tuduhan bahwa Israel menggunakan sistem "apartheid".
"Sistem apartheid Israel menjadi semakin kejam di Tepi Barat yang diduduki, ditandai dengan peningkatan tajam dalam pembunuhan di luar hukum dan serangan yang didukung negara oleh pemukim Israel terhadap warga sipil Palestina," katanya.
Sementara itu, Direktur Amnesty International untuk kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara, Heba Morayef, mengecam tingkat penderitaan ekstrem yang harus ditanggung warga Palestina di Gaza setiap hari selama setahun terakhir. Ia menegaskan ada ketidakmampuan dunia atau kurangnya kemauan politik untuk menghentikannya.
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Serangan Terbaru Israel Di Gaza Utara Tewaskan 53 Orang
Next Article Video: Israel & AS Tolak Tuduhan Amnesty International Soal Genosida