AS Luncurkan Rudal Nuklir "Minuteman III", Persiapan Perang Dunia 3?

5 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat kembali melakukan uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) untuk kedua kalinya pada tahun ini, dengan meluncurkan satu unit rudal Minuteman III yang tidak dipersenjatai namun mampu membawa hulu ledak nuklir.

Peluncuran dilakukan dari Vandenberg Space Force Base di California menuju wilayah Pasifik pada Rabu (21/5/2025) pukul 00.01 waktu setempat.

"Peluncuran uji coba ini merupakan bagian dari kegiatan rutin dan berkala yang dirancang untuk menunjukkan bahwa sistem pencegah nuklir milik Amerika Serikat tetap aman, andal, efektif, dan mampu merespons ancaman abad ke-21 serta meyakinkan sekutu kami," kata Komando Serangan Global Angkatan Udara AS dalam pernyataannya, dilansir Newsweek.

Minuteman III yang diluncurkan dilengkapi dengan Mark-21 reentry vehicle yang tidak bersenjata dan menempuh jarak sekitar 4.200 mil (sekitar 6.700 km) hingga mencapai lokasi uji pertahanan rudal milik Angkatan Darat AS di Atol Kwajalein, Kepulauan Marshall, di wilayah Pasifik Tengah.

Meski peluncuran ini terjadi di tengah ketegangan global yang meningkat, pihak militer AS menegaskan bahwa uji coba ini tidak terkait dengan peristiwa geopolitik terkini, melainkan bagian dari komitmen jangka panjang untuk menjaga sistem pencegah nuklir yang kredibel.

"Militer AS telah melakukan lebih dari 300 uji coba serupa di masa lalu," tambah pernyataan tersebut.

Sebagai bagian dari prosedur standar, Washington juga telah memberi pemberitahuan kepada Moskow sebelum peluncuran dilakukan, sesuai dengan kewajiban bilateral dan perjanjian Hague Code of Conduct (HCoC), yang menyerukan transparansi dalam peluncuran rudal balistik dan aktivitas ruang angkasa.

AS dan Rusia sama-sama menjadi penandatangan HCoC, yang kini telah diikuti oleh 145 negara.

Sebaliknya, meskipun China diketahui memberikan pemberitahuan kepada AS sebelum uji coba rudal DF-31AG pada September tahun lalu, Beijing hingga kini enggan bergabung dengan HCoC karena khawatir akan mengungkap informasi sensitif terkait sistem persenjataan strategisnya.

Menurut Federasi Ilmuwan Amerika (FAS), AS memiliki sekitar 400 rudal Minuteman III yang aktif, masing-masing membawa satu hulu ledak, dan ditempatkan dalam silo di negara bagian Colorado, Montana, Nebraska, North Dakota, dan Wyoming.

Rudal ini merupakan salah satu dari tiga komponen utama "triad nuklir" Amerika, bersama dengan kapal selam rudal balistik dan pembom strategis yang mampu membawa senjata nuklir.

Data dari Administrasi Keamanan Nuklir Nasional menunjukkan bahwa per 2023, AS memiliki 3.748 hulu ledak nuklir dalam stoknya.

Komandan Komando Serangan Global Angkatan Udara AS, Jenderal Thomas Bussiere, mengatakan bahwa peluncuran ini menunjukkan kesiapan komponen ICBM dalam sistem pertahanan nasional.

"Peluncuran uji coba ICBM ini menegaskan kekuatan pencegah nuklir bangsa dan kesiapan dari elemen triad ICBM... Sistem pertahanan kuat ini dijaga oleh personel Angkatan Udara yang berdedikasi-termasuk operator rudal, tim pengaman, operator helikopter, serta semua tim pendukung-yang memastikan keamanan bangsa dan sekutunya," ujar Bussiere.

Komando juga menegaskan bahwa program peluncuran ini dirancang untuk menunjukkan kemampuan operasional Minuteman III dan mendukung posisi AS dalam keamanan nasional serta sebagai pelindung sekutu-sekutunya.

Belum jelas apakah Rusia dan China juga akan melanjutkan uji coba rudal balistik mereka pada tahun ini. Rusia sebelumnya membatalkan peluncuran uji coba rudal RS-24 Yars beberapa waktu lalu.

Di sisi lain, AS saat ini tengah bersiap melakukan modernisasi armada ICBM-nya dengan mengganti Minuteman III-yang telah digunakan sejak awal 1970-an-dengan sistem baru bernama Sentinel.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: AS - China Berdamai, Perang Tarif Berakhir?

Next Article Singapura Tiba-Tiba Warning Perang Dunia 3, Waspada RI Bisa Kena

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |