Gawat! Bahlil Buka-Bukaan Nilai Impor Minyak RI Capai Ratusan Triliun

5 hours ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membeberkan nilai impor minyak Indonesia terhitung mencapai US$ 40 miliar atau setara Rp 653,92 triliun (asumsi kurs Rp 16.348 per US$).

Bahlil mengatakan, pada tahun 2024 saja produksi minyak siap jual atau lifting di tahun 2024 hanya mencapai 580 ribu barel per hari (bph).

Sedangkan, di tengah produksi minyak yang kian menyusut itu, konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri kian meningkat atau angkanya mencapai 1,5 juta - 1,6 juta bph. Artinya, ada sekitar 900 ribu bph hingga 1 juta bph BBM yang diimpor.

"Di tahun 2024 lifting kita kurang lebih sekitar 580.000 barel, dan konsumsi kita sekitar 1,6 juta barel, dan impor kita setiap tahun untuk oil and gas menghabiskan kurang lebih sekitar US$ 35 miliar sampai dengan US$ 40 miliar," ungkap Bahlil dalam Peresmian Pembukaan dan Pameran Tahunan ke-49 IPA di ICE BSD, Tangerang Selatan, dikutip Kamis (22/5/2025).

Sementara itu, Bahlil menegaskan, sejatinya Indonesia masih memiliki potensi minyak dan gas bumi (migas) yang berlimpah. Tercatat, dari 128 cekungan migas yang ada, masih ada 68 cekungan migas yang belum dioperasikan.

"Nah sekaligus kami umumkan bahwa masih ada 60 wilayah kerja yang kita akan tenderkan pada waktu 2-3 tahun ke depan. Nah 60 ini atas arahan bapak presiden (Prabowo Subianto) kami mohon arahan kalau memang bisa kita cepat laksanakan maka kita akan lakukan," tandas Bahlil.

Di sisi lain, Presiden RI Prabowo Subianto menginginkan Indonesia bisa swasembada dalam energi. Jika ini bisa bisa terjadi, maka ada ratusan triliun anggaran yang bisa dihemat untuk dialokasikan pada bidang strategis.

"Kalau kita tergantung dari impor terus sumber daya kita sangat besar yang kita keluarkan hampir US$ 40 miliar tiap tahun, hal yang bisa sebenarnya dan seharusnya digunakan untuk membantu rakyat kita di bidang strategis seperti pendidikan, kesehatan, mengurangi dan menghilangkan kemiskinan ini potensi yang kita bisa gunakan," kata Prabowo dalam kesempatan yang sama.

Sehingga ia mengajak pihak swasta dalam maupun luar negeri untuk mendukung sektor energi Indonesia, termasuk transisi energi dan inovasi lain seperti Carbon Capture Storage(CCS).

Dalam kesempatan itu ia juga bercerita, telah meresmikan proyek minyak dan gas di Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau, yakni dua lapangan migas Forel dan Terubuk.

Menurutnya dari lapangan migas ini menghasilkan tambahan lifting 20 ribu barel minyak per hari, dan 60 juta kaki kubik gas per hari.

"Ini bukan hanya pencapaian matematis, pencapaian teknis, tapi tonggak penting dalam upaya kita terus menerus mencapai swasembada energi nasional," katanya.


(wia)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Prabowo Sebut RI Harusnya Tak Perlu Impor BBM Dari Manapun

Next Article Produksi Minyak RI Kini Berkebalikan dari 1997, Ini Data Terbarunya

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |