Adu Hebat Kinerja Emiten Konglomerat RI: Prajogo vs Salim vs Bakrie

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten-emiten milik konglomerat RI terpantau sudah merilis kinerja keuangan di kuartal I 2025. Terpantau beberapa berhasil turnaround dari rugi hingga berubah menjadi laba, bahkan sebagian mencatatkan kenaikan ratusan persen dari laba tahun sebelumnya.

Kenaikan laba bersih sangat penting bagi investor karena beberapa alasan utama yang berkaitan langsung dengan keuntungan, risiko, dan prospek investasi mereka.

Laba bersih mencerminkan seberapa efisien dan menguntungkan sebuah perusahaan setelah dikurangi semua biaya, termasuk pajak dan bunga. Kenaikan laba bersih menunjukkan bahwa perusahaan semakin mampu menghasilkan keuntungan dari operasinya.

Laba bersih yang terus meningkat sering kali menyebabkan harga saham naik, karena investor bersedia membayar lebih untuk saham perusahaan yang kinerjanya terus membaik. Ini memberikan capital gain bagi pemegang saham.

Laba bersih yang naik juga mencerminkan bahwa manajemen perusahaan mampu mengelola biaya dan meningkatkan pendapatan dengan baik. Ini meningkatkan kepercayaan investor terhadap tim manajemen dan strategi perusahaan.

Kenaikan laba bersih biasanya juga menandakan bahwa bisnis sedang berkembang, baik dari segi penjualan, efisiensi, maupun pangsa pasar. Investor mencari perusahaan yang tumbuh karena mereka lebih mungkin memberikan imbal hasil jangka panjang yang tinggi.

Dengan laba bersih yang lebih besar, perusahaan bisa membiayai ekspansi, penelitian dan pengembangan, atau akuisisi tanpa terlalu bergantung pada utang. Hal ini mengurangi risiko keuangan dan membuat perusahaan lebih stabil.

CNBC Indonesia Research telah merangkum kinerja keuangan deretan emiten milik konglomerat Tanah Air. Lantas siapakah yang paling tinggi kenaikannya?

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)