Asia Rugi Rp 32.600 Triliun Akibat Cuaca Ekstrem

5 days ago 7

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Risiko Iklim 2025 mencatat Asia telah menderita kerugian sedikitnya US$ 2 triliun atau sekitar Rp 32.600 triliun (Rp 16.300/US$) akibat peristiwa cuaca ekstrem seperti banjir dan gelombang panas sejak 1993.

Dikutip dari WEF dan German Watch, laporan tahunan tersebut menganalisis dampak peristiwa cuaca ekstrem terkait iklim terhadap negara-negara di seluruh dunia.

Dari 1993 hingga 2022, lebih dari 765.000 jiwa melayang dan kerugian ekonomi langsung hampir US$ 4,2 triliun tercatat di seluruh dunia - semuanya sebagai akibat dari lebih dari 9.400 peristiwa cuaca ekstrem selama periode tersebut.

Dari negara-negara Asia, Tiongkok adalah yang paling terdampak dalam hal kerugian ekonomi karena menanggung biaya US$ 706 miliar dan mencatat 42.000 kematian selama 30 tahun terakhir. Myanmar mencatat jumlah kematian yang sangat tinggi, dengan Siklon Nargis pada 2008 merenggut nyawa hampir 140.000 orang akibat banjir dan menyebabkan kerugian US$ 5,7 miliar.

Indonesia tercatat tidak masuk ke dalam 10 besar ataupun 20 besar dari Indeks Risiko Iklim 2025. Sepanjang 1993-2022, ada sejumlah negara ASEAN yang menempati posisi rangking 20 besar a.l. Filipina, Myanmar dan Kamboja.

Indeks Risiko Iklim mengukur bagaimana dampak cuaca ekstrem bagi negara-negara di dunia. Indeks ini mengkalkulasi dampak cuaca ekstrem di suatu negara dari sisi ekonomi dan korban jiwa.

10 negara dengan dampak cuaca ekstrem terbesar sepanjang 1993-2022.Foto: Germanwatch
10 negara dengan dampak cuaca ekstrem terbesar sepanjang 1993-2022.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Resmi Tambah Tarif Baru Ke China Menjadi 20%

Next Article Jokowi Buka-Bukaan, 3 Kekuatan Ekonomi Baru di Dunia Muncul

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |