Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memastikan harga cabai rawit merah yang sempat melambung tinggi akan segera turun dalam waktu dekat. Ia menyebut, dalam 2 hingga 3 pekan ke depan, harga cabai rawit diperkirakan mulai melandai seiring dengan meningkatnya pasokan dari petani.
"Kemarin kan cabai yang paling tinggi. Itu, saya udah ketemu sama asosiasi, bahwa cabai itu juga akan mulai turun di 2-3 minggu ke depan," kata Arief saat ditemui di kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Kamis (10/4/2025).
Menurutnya, panen cabai akan meningkat karena curah hujan yang mulai berkurang. Hal ini akan berdampak langsung pada melimpahnya stok dan penurunan harga di pasar.
"Hujannya juga udah mulai agak redah," ujarnya.
Harga cabai rawit memang terpantau melonjak jauh dari Harga Acuan Penjualan (HAP) yang ditetapkan pemerintah Rp40.000-Rp57.000 per kg. Berdasarkan data Panel Harga Pangan dari Bapanas, harga rata-rata nasional cabai rawit merah per hari ini berada di level Rp82.460 per kg. Angka ini jauh di atas HAP dan terjadi disparitas harga sebesar 44,67%.
Kenaikan harga ini bahkan lebih tinggi di beberapa wilayah. Di Kalimantan Tengah, misalnya, harga cabai rawit merah tembus Rp119.048 per kg. Dengan harga setinggi itu, terjadi disparitas sebesar 108,86% dari HAP.
Meski demikian, Arief menegaskan, situasi ini bersifat sementara dan akan segera pulih seiring panen yang segera tiba.
"Seiring panennya lebih banyak, (maka) harga cabai juga akan mulai turun," pungkasnya.
(dce)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Resep Zulhas Jaga Stabilitas Harga Saat Puasa hingga Lebaran
Next Article Kisah Nelangsa Petani Cabai Merah, Harga Pernah Cuma Rp1.500/ Kg