Dolar AS Makin Loyo, Rupiah Siap Happy Weekend!

3 days ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah tampaknya akan berakhir happy weekend pada Jumat hari ini (7/3/2025) seiring dengan indeks dolar Amerika Serikat (AS). yang semakin melandai. 

Merujuk data Refinitiv, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpantau ditutup melemah 0,09% di angka Rp16.325/US$ pada Kamis (5/3/2025). Depresiasi ini mematahkan tren penguatan yang telah terjadi selama tiga hari beruntun.

Meskipun melemah rupiah masih mengamankan posisi penguatan mingguan sekitar 1,50%. 

Ekonom Bank Danamon, Hosianna Situmorang menyampaikan bahwa pelemahan dolar AS ke level 104, terendah dalam empat bulan, terjadi di tengah ketidakpastian akibat kebijakan tarif Presiden AS, Donald Trump terhadap China, Kanada, dan Meksiko.

Dengan DXY yang berpotensi mengalami tekanan, maka akan membawa angin segar bagi mata uang Garuda untuk sementara waktu.

Trump memang memberikan pengecualian selama satu bulan bagi industri otomotif AS dari tarif 25% terhadap Kanada dan Meksiko serta membuka peluang negosiasi lebih lanjut. Namun, kebijakan tarif baru terhadap tiga negara tersebut telah memicu retaliasi, meningkatkan risiko perang dagang yang berkepanjangan dan berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi AS, sehingga menekan nilai tukar dolar.

Selain itu, data tenaga kerja AS yang lemah semakin membebani dolar. Laporan ADP menunjukkan hanya 77 ribu pekerjaan bertambah pada Februari, terendah dalam tujuh bulan.

Jika data ketenagakerjaan resmi yang dirilis Jumat nanti juga mengecewakan, pasar bisa semakin yakin bahwa The Fed akan memangkas suku bunga lebih cepat guna mendukung ekonomi. Ekspektasi kebijakan moneter yang lebih longgar ini semakin mempercepat pelemahan dolar AS terhadap mata uang lainnya, termasuk rupiah," ujar Hosianna, kepada CNBC Indonesia.

Sedangkan Head of Macroenomic Research BCA, Barra Kukuh Mamia mengatakan soal kekhawatiran AS yang akan resesi diikuti dengan kebijakan tarif yang berpotensi memperlambat ekonomi, membuat dolar AS terkoreksi.

Selain itu, Chief FX Strategist Sumitomo Mitsui Banking Corp., Hirofumi Suzuki, menyampaikan kepada CNBC Indonesia bahwa dengan adanya berita peningkatan belanja pertahanan Jerman, telah terjadi pelonggaran jangka pendek euro short, yang menyebabkan melemahnya dolar AS. Rupiah Indonesia (IDR) stabil didukung oleh aksi jual dolar AS.

"Ada kemungkinan tren pelemahan dolar akan berlanjut untuk sementara waktu. Mengingat situasi saat ini, dolar mungkin akan melemah sekitar 5%, menjadikan nilai tukar IDR di bawah 16.000," kata Hirofumi.

Teknikal Rupiah 

Pergerakan rupiah melawan dolar AS mulai menguat akhir-akhir ini. Penguatan potensi bisa berlanjut ke support terdekat di MA50 daily di posisi Rp16.260/US$. Sementara untuk resistance yang masih diantisipasi di posisi Rp16.575/US$ yang didapatkan dari high body candle akhir Februari lalu. 

USDIDRFoto: Tradingview
USDIDR

CNBC INDONESIA RESEARCH 


(tsn/tsn)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Rupiah Anjlok ke 16.575 per USD, Terparah Sepanjang Sejarah

Next Article Pasar Tunggu Inflasi AS, Rupiah Ditutup Ambruk Lagi!

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |