Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur bank sentral Selandia Baru (RBNZ) Adrian Orr akan mengundurkan diri pada akhir Mei 2025. Ia meninggalkan posisinya setelah tujuh tahun memimpin bank tersebut.
"Selama tujuh tahun terakhir, kami telah membangun kapabilitas dan kapasitas secara signifikan sehingga kami dapat menanggapi lingkungan global yang semakin kompleks dan menantang," kata Orr dalam sebuah pernyataan resmi, seperti dikutip CNBC International, Rabu (5/3/2025).
"Kami telah membuat kemajuan yang cukup besar dalam pendekatan kami terhadap kebijakan moneter dan keuangan, di samping mendorong peningkatan jatuh tempo yang sangat dibutuhkan dalam modal neraca, digital, data, dan teknologi kami."
Menurut pernyataan resmi, Wakil Gubernur Christian Hawkesby akan bertindak sebagai gubernur sementara hingga 31 Maret, serta mengepalai Komite Kebijakan Moneter. Menteri Keuangan Selandia Baru akan menunjuk gubernur sementara mulai 1 April untuk jangka waktu hingga enam bulan.
Menteri Keuangan Nicola Willis mengakui pengunduran diri Orr. "Saya mendoakan yang terbaik untuknya di masa depan," kata Willis, dan juga menyambut baik wakil gubernur Hawkesby.
Selandia Baru telah bergulat dengan resesi pada kuartal ketiga tahun lalu. RBNZ terakhir kali memangkas suku bunganya sebesar 50 basis poin menjadi 3,75% pada Februari. Selandia Baru juga dilanda angka pengangguran tinggi yang menyebabkan banyak orang asing meninggalkan negara itu.
Pada kuartal Juni 2022, tingkat inflasi tahunan Selandia Baru mencapai 7,3%, level tertinggi dalam lebih dari tiga dekade. Inflasi negara itu sejak itu mereda, memberi ruang bagi bank sentral untuk memangkas suku bunga. Selandia Baru melaporkan tingkat inflasi utama sebesar 2,2% pada kuartal yang berakhir Desember 2024.
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Negara Maju Tetangga RI Resmi Resesi, Ekonomi Merosot Tajam
Next Article Kapal Perang Tetangga RI Rp 993 Miliar Tenggelam, Bawa 75 Orang