Harga Emas Akhirnya Ambruk, Investor Mulai Kehilangan Harapan

6 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas akhirnya ambruk usai kenaikan tiga hari beruntun. Data penggajian Amerika Serikat (AS) yang kuat meredam harapan penurunan suku bunga, sehingga mendorong aksi jual safe haven.

Pada perdagangan hari ini Jumat (4/7/2025) hingga pukul 06.34 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,11% di posisi US$3.330,06 per troy ons.

Sementara pada perdagangan sebelumnya Kamis (3/7/2025), harga emas dunia jatuh 0,92% di level US$3.326,31 per troy ons. Penurunan ini mematahkan kenaikan emas selama tiga hari beruntun pada perdagangan sebelumnya.

Emas ambruk 1% pada perdagangan Kamis karena data penggajian AS yang lebih kuat dari perkiraan memperkuat ekspektasi bahwa The Federal Reserve (The Fed) tidak mungkin memangkas suku bunga secepat yang diantisipasi sebelumnya. Kondisi ini melemahkan daya tarik logam tersebut.

Data ini tentu membuat investor emas kecewa. Pemangkasan suku bunga The Fed selama ini dinanti-nanti investor emas karena bisa mendongkrak harga. Dengan data tenaga kerja yang masih solid maka semakin jauh juga harapan investor emas melihat pemangkasan serta adanya potensi emas melonjak karena pemangkasan suku bunga.

Indeks dolar AS (DXY) dan indeks saham berjangka AS naik setelah penggajian nonpertanian meningkat sebesar 147.000 pekerjaan bulan lalu, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja. Sementara, ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan penggajian meningkat sebesar 110.000.

Pada perdagangan Rabu (3/7/2025), DXY naik 0,42% di level 97,18. Dolar yang lebih kuat membuat emas batangan lebih mahal bagi pembeli luar negeri.

"Jumlah pekerjaan yang lebih baik dari yang diharapkan berarti kita melihat kemungkinan yang lebih kecil dari pemangkasan suku bunga The Fed lebih awal dari yang diantisipasi saat ini. Akibatnya, dolar menguat, yang menambah tekanan pada pasar emas," ujar David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures, kepada Reuters.

"Kuncinya adalah kenyataan bahwa gagasan atau kemungkinan pemangkasan suku bunga pada bulan Juli tidak mungkin," tambah Meger.

Investor sekarang memperkirakan pemangkasan suku bunga The Federal Reserve sebesar 51 basis poin pada akhir tahun, dimulai Oktober, turun dari sekitar 66 basis poin yang diharapkan sebelum laporan tersebut.

Emas yang tidak memberikan imbal hasil cenderung berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah.

Di bidang perdagangan, kesepakatan antara Amerika Serikat dan Vietnam diumumkan pada hari Rabu menjelang batas waktu 9 Juli ketika tarif AS mulai berlaku.

Sementara itu, Partai Republik di DPR AS mengajukan RUU pemotongan pajak dan belanja besar-besaran Trump, yang diperkirakan berpotensi menambah utang negara sebesar US$3,4 triliun, menuju pemungutan suara akhir ya atau tidak.

"Seiring utang AS terus bertambah, investor mungkin menjadi lebih khawatir tentang dolar AS, yang seharusnya menguntungkan emas dalam jangka panjang," ujar Carsten Menke, seorang analis di Julius Baer.


CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |