Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan iPhone di China melonjak sepanjang kuartal-II (Q2) 2025. Laporan ini menandai pertumbuhan positif penjualan iPhone untuk pertama kalinya dalam 2 tahun di China, menurut firma Counterpoint Research.
Secara angka, penjualan iPhone di China melompat 8% di Q2 2025 secara tahun-ke-tahun (YoY). Counterpoint mengatakan pertumbuhan Apple disokong oleh promosi gila-gilaan sepanjang Mei 2025.
Apple menggelar diskon besar untuk model iPhone 16 teranyar untuk menarik minat beli di China. Raksasa Cupertino tersebut juga meningkatkan harga untuk tukar tambah bagi beberapa model iPhone.
"Penyesuaian harga iPhone pada Mei 2025 dilakukan pada waktu yang tepat dan membawa hasil positif. Diskon digelar seminggu sebelum festival belanja 618," kata Ethan Qi, associate director di Counterpoint, dikutip dari CNBC International, Jumat (4/7/2025).
Bangkitnya popularitas iPhone di China setelah digempur para pemain lokal seperti Huawei dan Xiaomi tampaknya akan disambut positif oleh para investor. Sebagai informasi, saham Apple sudah anjlok 15% sepanjang tahun ini karena tantangan bisnis bertubi-tubi.
Apple mulai sengsara di China pada 2023, ketika Huawei menggemparkan dunia dengan menawarkan smartphone canggih berjaringan 5G. Padahal, Huawei yang mendapat sanksi keras dari AS dilarang mengakses teknologi canggih dari AS dan membuat perusahaan sempoyongan selama bertahun-tahun.
Sejak pembuktian itu, Huawei kian moncer dan rajin meluncurkan perangkat teranyar di China. Posisinya pun menanjang ke urutan atas dan menggeser dominasi iPhone. Bahkan, iPhone sempat keluar dari daftar 'Top 5' HP paling laris di China.
Counterpoint mencatat Huawei masih menduduki posisi 'raja' HP paling laris di China pada Q2 2025. Kemudian disusul Vivo di peringkat kedua dan Apple di urutan ketiga. Saham Huawei sudah naik 12% sepanjang 2025.
Selain penjualan iPhone yang sempat menurun tajam di China dan beberapa negara lain, Presiden AS Donald Trump juga mengancam akan menaikkan tarif tinggi ke Apple jika tidak membangun manufaktur di AS.
Para pakar mengatakan manufaktur iPhone di AS adalah sesuatu yang hampir tidak mungkin dilakukan. Pasalnya, rantai pasokan Apple tersebar di mana-mana dan fasilitas produksinya paling besar di China, meski belakangan mulai digenjot di India.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Demi Bisa Jualan IPhone 16, Apple Mau Bangun R&D di Indonesia