Jadi Alat Strategis, Pertamina Drilling Genjot Bisnis Oilboom

6 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Oilboom atau containment boom dinilai menjadi teknologi yang trategis, sebagai upaya mitigasi risiko tumpahan minyak baik di perairan laut maupun sungai.

Sebagai alat penghalang terapung, oilboom mampu secara efektif mengisolasi dan mengontrol penyebaran minyak di permukaan air, melindungi area-area sensitif dari ancaman pencemaran.

Secara umum, oilboom yang digunakan dalam industri migas dibuat dari bahan Heavy Duty Rubber yang tahan terhadap minyak serta paparan sinar matahari.

Dengan desain khusus untuk offshore atau perairan terbuka, alat ini bisa dibentangkan dengan cepat, mengurangi dampak lingkungan secara signifikan saat terjadi tumpahan minyak.

Saat ini, perusahaan migas besar seperti Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) dan PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) Zona 9 menjadikan oilboom sebagai alat penting yang selalu siap digunakan jika terjadi insiden tumpahan minyak di area operasional masing-masing.

Selain digunakan secara offshore, oilboom kini dikembangkan secara khusus untuk penggunaan di wilayah sungai atau onshore. Hal ini dilakukan sebagai respons terhadap kompleksitas penanganan tumpahan minyak yang tidak hanya terbatas di wilayah laut.

"Oilboom adalah alat utama dalam mitigasi risiko lingkungan, membantu perusahaan memastikan operasi tetap aman sekaligus menjaga kelestarian lingkungan secara berkelanjutan," jelas Direktur Utama PT Patra Drilling Contractor (PDC), Faried Iskandar Dozyn, dikutip Rabu (16/4/2025).

Menurut Faried, langkah preventif seperti penggunaan oilboom juga menjadi bagian dari tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan alam.

Ia menyebut aspek keberlanjutan dan keselamatan lingkungan harus menjadi bagian dari strategi jangka panjang perusahaan, bukan sekadar pelengkap.

Ia menambahkan teknologi oilboom terus berkembang dan semakin efisien dalam berbagai kondisi operasional. Kini telah tersedia tipe-tipe oilboom yang fleksibel dan dapat digunakan di perairan dangkal maupun sungai, yang penting untuk menjawab tantangan di lapangan.

PT Patra Drilling Contractor (PDC), anak perusahaan PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina, menargetkan pendapatan di atas Rp3 triliun pada 2025. Target ini akan dicapai dengan mendorong sejumlah lini bisnis utama, salah satunya rental oilboom yang dikelola oleh fungsi Marine Services.

"Kami melihat permintaan terhadap layanan oilboom terus meningkat, terutama dari perusahaan-perusahaan yang mulai serius memperkuat aspek keselamatan dan lingkungan," terang Faried. Pada 2025, PDC menargetkan peningkatan jumlah aset sendiri serta memperluas kerjasama bisnis dengan perusahaan dan mitra melalui kontrak jangka panjang.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: BPS: Banyak Perempuan Jadi Tulang Punggung Keluarga

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |