loading...
Mayor Jenderal Apti Alaudinov, perwira Rusia yang menjadi komandan Pasukan Khusus Akhmat Chechnya, serukan mobilisasi beberapa juta tentara untuk menghabisi Uni Eropa. Foto/Alexander Reka/TASS
MOSKOW - Mayor Jenderal Apti Alaudinov, seorang perwira Rusia yang menjadi komandan Pasukan Khusus Akhmat Chechnya, menyerukan mobilisasi beberapa juta tentara untuk menghabisi Uni Eropa.
Seruan itu muncul sebagai respons atas komentar Presiden Prancis Emmanuel Macron bahwa dia tidak mengesampingkan kemungkinan pengerahan tentara Uni Eropa ke Ukraina setelah kesepakatan damai disetujui.
"Kami adalah orang-orang yang memiliki tanggung jawab historis yang besar," kata Alaudinov dalam sebuah video yang diunggah di Telegram.
"Jika situasi seperti itu muncul, kita seharusnya sudah memikirkan mobilisasi umum, mengumpulkan pasukan sekitar beberapa juta orang dan menempatkan mereka [orang Eropa] dalam posisi yang tidak akan pernah bisa mereka hindari. Dan setelah mereka ingin berselisih dengan kita, Eropa dan sebagian besar negara Eropa akan lenyap," paparnya.
Andrei Kartapolov, Ketua Komite Pertahanan Duma Rusia, mengatakan bahwa komandan pasukan khusus itu hanya mengungkapkan pendapat pribadinya. Menurutnya tidak perlu memobilisasi umum tentara untuk saat ini.
Pasukan Khusus Akhmat dikenal sebagai Kadyrovitas—nama yang diambil dari Ramzan Kadyrov, kepala Republik Chechnya dan pendukung setia perang Rusia. Laporan media-media Barat menyebut Pasukan Khusus Akhmat sebenarnya adalah organisasi paramiliter.
“Alaudinov kemungkinan mengintensifkan narasi palsu tentang kemenangan Rusia yang tak terelakkan untuk menakut-nakuti Amerika Serikat dan Eropa agar membuat konsesi atas kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina pada saat Amerika telah sangat membatasi dukungannya untuk Ukraina,” kata Institute for the Study of War (ISW) dalam analisisnya.
Presiden Rusia Vladimir Putin juga memerintahkan peningkatan jumlah angkatan bersenjata negaranya menjadi 2,38 juta orang, dengan 1,5 juta tentara aktif, pada September 2024 lalu.
Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer memuji apa yang dia sebut “langkah maju bersejarah" Uni Eropa saat dia berbicara kepada para pemimpin setelah blok tersebut mendukung langkah-langkah untuk membebaskan ratusan miliar euro untuk keamanan.
Starmer, seperti dikutip The Mirror, Minggu (9/3/2025), juga menyambut baik prospek perundingan minggu depan di Arab Saudi setelah perundingan tersebut dikonfirmasi oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melalui panggilan telepon dengan Dewan Eropa Antonio Costa, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, dan para pemimpin Kanada, Turki, Norwegia, dan Islandia.
Saat menyampaikan hasil panggilan telepon Starmer, juru bicara Downing Street mengatakan: "Perdana Menteri memuji kemajuan yang telah dicapai Uni Eropa di Dewan Eropa kemarin, dengan mengatakan bahwa itu adalah langkah maju yang bersejarah dan tanda lain bahwa Eropa telah melangkah maju."
(mas)