loading...
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Harli Siregar menegaskan, isu adanya catatan penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus yang bocor tidak benar dan menyesatkan. Foto/Dok SindoNews/Danandaya
JAKARTA - Kejaksaan Agung ( Kejagung ) menyangkal kabar dokumen catatan hasil sitaan dari rumah saudagar minyak Riza Chalid mengenai penyidikan kasus tata kelola minyak Pertamina, bocor dan tersebar ke media sosial (medsos) termasuk yang menyebut dugaan keterlibatan Menteri BUMN Erick Thohir. Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Harli Siregar menegaskan, isu adanya catatan penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus yang bocor tidak benar dan menyesatkan.
Harli juga menepis isu dugaan keterlibatan Erick Thohir. "Itu tidak benar, bocor apanya," kata Harli Siregar, Selasa (4/3/2025).
Sementara itu, Pakar Hukum Pidana dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Hibnu Nugroho meminta masyarakat untuk tidak terpancing dengan terkait isu-isu yang muncul di medsos. Sebab, hukum adalah berbicara bukti materiil yang harus dapat dibuktikan.
Maka itu, dia mengimbau masyarakat untuk menyerahkan sepenuhnya proses hukum ke Korps Adhyaksa itu membuktikan semua bukti-bukti di pengadilan. “Informasi-informasi (yang muncul) belum tentu terbukti kebenarannya. Bagaimana korelasi informasi tersebut dengan bukti-bukti ya biarkan hukum yang membuktikannya," tuturnya.
Dalam kasus ini, Kejagung telah menetapkan sembilan orang tersangka yakni Riva Siahaan (RS) selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, SDS selaku Direktur Feed stock and Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional.
YF selaku Direktur Utama PT Pertamina International Shiping, AP selaku VP Feed stock Management PT Kilang Pertamina International, MKAN selaku Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa, DW selaku Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim, dan YRJ selaku Komisaris PT Jenggala Maritim sekaligus Dirut PT Orbit Terminal Mera.
Selanjutnya, Maya Kusmaya selaku Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga Pertamina Patra Niaga dan Edward Corne selaku VP Trading Operation Pertamina Patra Niaga.
(rca)