Kisah Abdullah Al Qasemi, Tokoh Islam Arab yang Belok Jadi Ateis

2 days ago 7

Jakarta, CNBC Indonesia - Nama Abdullah Al Qasemi pernah membuat heboh Timur Tengah lebih dari 70 tahun lalu. Dia yang merupakan tokoh Islam diketahui menjadi ateis dan menentang ajaran agamanya itu.

Kehidupan Qasemi sebenarnya sangat dekat dengan ajaran Islam. Ayahnya rutin memberikan pelajaran soal Islam sejak dirinya masih kecil di daerah Buraydan, Arab Saudi.

Akhirnya Qasemi tumbuh menjadi orang yang religius dan cerdas. Dia senang mempelajari soal ilmu hadis, hukum Islam, serta bahasa dan sastra Arab.

Kecerdasannya juga membuat dirinya bisa berkuliah di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, yang merupakan kampus Islam bergengsi. Di sana dia makin dikenal sebagai tokoh intelektual dengan gagasan baru soal pola pikir bangsa Arab.

Laporan Al Arabiya menyebutkan Qasemi mendorong negara-negara di Arab mengedepankan unsur rasional. Dengan begitu mereka bisa terbebas dari pemikiran mitologis.

Qasemi diketahui juga sebagai pembela gerakan Salafi, gerakan Islam yang meniru praktik al-salaf al salih atau pendahulu yang saleh yakni Nabi Muhammad. Berbagai karya dan orasi ilmiah dibuatnya untuk pembelaannya.

Penganut Salafi, termasuk Qasemi sangat berpegang teguh pada Al-Qur'an begitu juga dengan hadis dan konsesus ulama. Mereka menola bid'ah serta mendukung penerapan syariat Islam.

Namun gerakannya bukan tanpa hambatan. Pihak kampus geram dengan dukungan yang digugat Qasemi, membuatnya dikeluarkan dari Al-Azhar pada 1931.

Masa itu yang merubah dirinya. Qasemi yang diketahui sebagai anak religius menjadi orang yang meninggalkan kewajiban orang yang menganut Islam.

Puncaknya, dia memutuskan menjadi ateis atau tidak mengakui adanya Tuhan. Keputusannya membuat banyak orang heran, bahkan dihujat oleh banyak orang.

Salah satunya karena buku kontroversial berjudul The Lie to See God Beautiful, dia mempertanyakan soal rasinalitas dan dogma agama yang dianut masyarakat.

Bukan hanya dihujat, karya dan banyak buku yang mengkritik agama dilarang beredar di sejumlah negara Timur Tengah. Dia juga diusir karena pemerintah Mesir mengeluarkan aturan 'persona non grata', karena tak ingin pemikirannya berkembang di negara tersebut.

Banyak orang yang meminta dia dihukum mati. Bahkan Qasemi jadi sasaran pembunuhan beberapi kali di sejumlah tempat dari Mesir hingga Lebanon.

Namun upaya pemikirannya yang liberalisme dan penentangan pada agamr akhirnya berhenti. Dia diketahui mengidap kanker pada 9 Januari 1996.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Prospek Bisnis Parfum di Tengah Bayang-Bayang Deflasi

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |