Lebaran Makin Dekat, Pabrik Yamaha-Sepatu Nike PHK Besar-besaran

2 days ago 23

Jakarta, CNBC Indonesia - Lebaran tinggal menghitung hari. Namun kabar duka datang dari sektor industri manufaktur di Indonesia yang mulai melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran.

Pertama adalah PT Yamaha Music Product Asia yang memproduksi piano di kawasan MM2100, Cikarang, Bekasi. PT Yamaha Music Product Asia dikabarkan akan menutup pabriknya pada akhir Maret 2025.

"Betul. Pabrik akan tutup pada akhir Maret 2025," ungkap Ketua Pimpinan Unit Kerja (PUK) SPEE FSPMI PT Yamaha Music Manufacturing Asia, Slamet Bambang Waluyo kepada CNBC Indonesia, Sabtu (7/3/2025).

Penutupan pabrik ini membawa dampak besar bagi para pekerja. Sebanyak kurang lebih 200 karyawan yang selama ini bekerja di pabrik tersebut akan kehilangan pekerjaannya.

"Kurang lebih 200 karyawan akan terdampak PHK akibat tutupnya pabrik ini," ungkapnya.

Banyak pihak mempertanyakan alasan di balik penutupan pabrik piano ini. Bambang pun mengungkapkan bahwa produksi akan dialihkan ke luar negeri.

"Produksi akan dialihkan ke China dan Jepang," sebutnya.

Keputusan ini bukan tanpa sebab. Kata dia, menurunnya jumlah pesanan menjadi alasan utama pabrik pembuat alat musik itu menghentikan produksinya di Indonesia. "Karena berkurangnya order dan menghindari kerugian," pungkas Bambang.

Piano Yamaha. (Dok. id.yamaha.com)Foto: Piano Yamaha. (Dok. id.yamaha.com)
Piano Yamaha. (Dok. id.yamaha.com)

Selain Yamaha, 2 pabrik sepatu yang memasok untuk brand internasional dilaporkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) atas ribuan pekerjanya. Pabrik tersebut berlokasi di Kabupaten Tangerang, Banten.

Kedua perusahaan itu adalah PT Adis Dimension Footwear dan PT Victory Ching Luh Indonesia. Dikabarkan, PT Adis Dimension Footwear melakukan PHK terhadap sekitar 1.500 orang pekerja, sedangkan PT Victory Ching Luh memangkas sekitar 2.000 karyawannya.

Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (APRISINDO) Yoseph Billie Dosiwoda membenarkan kabar PHK massal tersebut. PHK, kata dia, adalah langkah yang dihindari perusahaan. Apalagi, di awal tahun seperti ini, penyerapan tenaga kerja berkontribusi penting bagi perekonomian Indonesia.

"Informasi ini benar adanya, setelah berkomunikasi dengan Public Affair pihak Nike. Kami dari asosiasi prihatin atas keadaan ini. Di mana teman-teman anggota berusaha stabil agar tidak terjadi PHK," katanya kepada CNBC Indonesia.

"Kedua perusahaan telah melakukan tanggung jawabnya dan memberikan kompensasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan, apa yang menjadi hak pekerja yang telah di-PHK," sambung Billie.

Billie menjelaskan, PHK telah dilakukan bertahap sejak November 2024.

"Ini terjadi karena mengalami order yang tidak menentu dan bahkan cenderung turun. Serta tidak imbang dengan biaya produksi sebagai perusahaan di kawasan berikat yang khusus melakukan ekspor ke luar negeri (internasional)," sebutnya.

"Kondisi ini terpaksa dilakukan sebagai jalan yang ditempuh perusahaan karena tingginya biaya upah sektoral dan UMR di tengah order yang turun. Tidak mungkin pekerja dibayar tanpa ada proses produksi," ungkap Billie.

APRISINDO, lanjutnya, juga menerima keluhan dari perusahaan alas kaki/sepatu yang anggotanya, terkait regulasi upah yang berbeda-beda dan mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Akibatnya, kata dia, perusahaan tidak mampu membayar di kondisi order yang tidak menentu.

"Kami berharap ini menjadi perhatian pemerintah, terutama Kementerian Tenaga Kerja dan Disnaker Provinsi dalam memperbaiki dan menerapkan regulasi pengupahan yang win-win solution, saling menguntungkan agar tidak terjadi PHK dengan menciptakan iklim usaha yang kondusif di wilayah ini," tukasnya.

Billie memastikan, hingga saat ini, kedua perusahaan itu tidak menutup operasional produksinya.

"Sampai saat ini kedua pabrik tersebut tidak tutup, masih sebatas pengurangan pekerja dengan PHK yang diatasi pihak perusahaan," katanya.


(wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK di AS Melonjak 245% Terimbas Penghematan Pemerintah

Next Article Cari Kerja Makin Susah, Ramai-Ramai Anak Muda ke Job Fair

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |