Lippo Karawaci Kembangkan Organisasi Melalui Pelatihan dan Pengembangan

4 days ago 7

loading...

LPKR berkomitmen mengembangkan organisasi yang didukung talenta yang mendorong pertumbuhan pribadi dan membekali SDM dengan keterampilan. Foto/Dok. SindoNews

JAKARTA - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berkomitmen untuk mengembangkan organisasi yang didukung talenta yang mendorong pertumbuhan pribadi. Sekaligus membekali sumber daya manusia (SDM) dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk unggul dalam setiap peran.

Dalam hal ini, inisiatif pelatihan dan pengembangan yang berkelanjutan menjadi faktor penting dalam menciptakan tenaga kerja yang berkinerja tinggi dan produktif. ”Perusahaan menerapkan pendekatan komprehensif dalam pelatihan staf dengan menyediakan berbagai kursus yang mencakup keterampilan teknis dan soft skills yang diperlukan untuk setiap posisi,” kata Group CEO Lippo John Riady dalam siaran pers, Rabu (5/3/2025).

Baca Juga

 AI Talent Management Bisa Jadi Solusi

Selain itu, LPKR juga menyelenggarakan sesi penyegaran tentang kebijakan dan prosedur internal untuk mendukung penerapan tata kelola perusahaan yang baik. Sepanjang tahun, LPKR menyelenggarakan program pelatihan dan pengembangan kapasitas untuk meningkatkan kemampuan fungsional dan teknis staf.

Pelatihan ini dilakukan baik secara internal maupun dengan menggandeng penyedia pelatihan pihak ketiga untuk memberikan wawasan lebih luas kepada karyawan mengenai praktik-praktik di industri. Pemanfaatan platform digital juga memungkinkan perusahaan untuk menawarkan modul pelatihan yang lebih disesuaikan guna peningkatan kemampuan spesifik masing-masing karyawan.

Di sektor real estat, pelatihan fokus kesehatan dan keselamatan kerja serta kepatuhan terhadap standar untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi, dengan pengembangan soft skills yang difasilitasi melalui platform digital. Di sektor kesehatan, program pelatihan meliputi perawatan pasien hingga keahlian klinis, dengan materi pelatihan yang terus diperbarui untuk mengikuti perkembangan dalam industri perawatan Kesehatan.

Sementara itu, di sektor gaya hidup, pelatihan berfokus pada peningkatan layanan pelanggan, manajemen gedung, dan operasional untuk mendukung kepuasan pelanggan yang lebih baik.

Pada 2023, misalnya, seluruh karyawan mengikuti 702.071 jam pelatihan, atau rata-rata 41 jam per karyawan di seluruh segmen bisnis, dengan total biaya pelatihan mencapai Rp 6,93 miliar. Karyawan di sektor kesehatan tercatat mengikuti rata-rata 47 jam pelatihan, lebih tinggi dibandingkan dengan sektor real estat dan gaya hidup, mengingat pentingnya pelatihan mendalam dalam prosedur medis serta keunggulan layanan dan protocol keselamatan kerja.

Baca Juga

Perkuat Hubungan dengan Stakeholders, Lippo Karawaci Gelar Ribuan Program

Selain itu, pada 2023, karyawan juga mengikuti 1.156 jam pelatihan mengenai ESG (Environmental, Social, and Governance) serta keterlibatan eksternal. Perusahaan telah menyelenggarakan lebih dari 900 jam pelatihan terkait ESG secara internal. LPKR berkomitmen untuk meningkatkan jumlah jam pelatihan ESG tahunan menjadi 1.600 jam pada tahun 2030.

(poe)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |