Luncurkan Program 1 RW 1 Bank Sampah, Menteri LH: Untuk Ciptakan Nilai Ekonomi

4 days ago 10

loading...

Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq meluncurkan program strategis 1 RW 1 bank sampah. Foto/istimewa

JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) meluncurkan program strategis nasional 1 RW 1 Bank Sampah. Tujuannya untuk mengelola sampah secara maksimal oleh masyarakat.

Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq mengatakan, Program tersebut sebagai implementasi dari Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse, dan Recycle melalui Bank Sampah.

“Program yang dirancang dengan pendekatan participatory development ini bertujuan mengoptimalkan pengelolaan sampah di tingkat komunitas melalui pemberdayaan masyarakat,” ujarnya, Rabu (5/3/2025).

Baca Juga

DPR Dorong KLH Sinergi dengan ESDM Tangani Sampah

Menurut Hanif, implementasi program secara nasional ini menargetkan pembentukan bank sampah unit di setiap Rukun Warga (RW) di seluruh wilayah Indonesia, dengan target pembentukan 83.451 bank sampah baru dalam kurun waktu 4 tahun periode 2025-2029.

“Program 1 RW 1 Bank Sampah merupakan implementasi konkret dari Rencana Strategis KLH 2020-2024 yang mendorong pemilahan sampah dari sumbernya berdasarkan 5 kategori sampah yakni, sampah organik, sampah kertas, sampah plastik, sampah logam, dan sampah berbahaya rumah tangga,” ucapnya.

Baca Juga

Menteri LH Sebut Sampah di Indonesia Belum Dikelola dengan Baik

Menurut Hanif, program ini bertujuan menciptakan nilai ekonomi dari sampah melalui proses resource recovery dengan pendekatan reduce-reuse-recycle-recovery (4R) sesuai dengan hierarki pengelolaan sampah yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.

Data komprehensif yang dikompilasi oleh Sistem Informasi Bank Sampah Nasional (SIBSN) menunjukkan hingga Februari 2025, terdapat 371 Bank Sampah Induk dan 24.893 Bank Sampah Unit dengan total nasabah aktif mencapai 892.456 orang yang tersebar di 447 kabupaten/kota.

Volume sampah yang terkelola melalui jaringan bank sampah mencapai 3.245 ton per tahun dengan komposisi 45,3% sampah plastik, 29,7% sampah kertas, 13,2% sampah logam, 8,1% sampah kaca, dan 3,7% sampah lainnya.

“Total nilai ekonomi yang dihasilkan melalui sistem bank sampah mencapai Rp5,73 miliar per tahun, dengan rata-rata pendapatan tambahan Rp175.000-Rp350.000 per bulan bagi pengelola bank sampah di tingkat RW,” katanya.

Melalui implementasi program 1 RW 1 Bank Sampah secara nasional, Kementerian memproyeksikan peningkatan volume sampah terkelola menjadi 15.750 ton per tahun terjadi peningkatan 485% dan peningkatan total nilai ekonomi menjadi Rp27,8 miliar per tahun peningkatan 485% pada 2029.

(cip)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |