loading...
Meghan Markle dan Pangeran Harry disebut telah tidur terpisah di tengah rumor perceraian dan tekanan publik. Foto/ mega
JAKARTA - Meghan Markle dan Pangeran Harry dikatakan telah menghabiskan banyak malam dengan tidur terpisah di tengah rumor perceraian dan tekanan publik.
Pernikahan Meghan Markle dan Pangeran Harry pun dikatakan berada di bawah tekanan besar, karena reaksi keras telah begitu merasuki sang bangsawan sehingga dia "tidur terpisah" dari istrinya. Tidak sedikit yang bertanya-tanya, apakah dia akan lebih populer jika sendiri?
Dikutip RadarOnline, di tengah rumor yang terus berlanjut tentang pernikahan Sussex yang sedang bermasalah, orang dalam memberi bahwa Markle, 43, sedang terpuruk di bawah tekanan pengawasan publik saat dia mencoba untuk kembali ke Hollywood dan meluncurkan merek gaya hidupnya. Ini membuat pernikahannya dengan Harry "tergantung pada seutas benang."
Baru-baru ini, mantan bintang Suits itu mengungkapkan bahwa dia mengubah nama mereknya dari American Riviera Orchard menjadi As Ever, karena nama sebelumnya "membatasi" produknya hanya untuk produk yang ditanam di daerah Santa Barbara. Namun, sumber terdekat menduga bahwa pengajuan merek dagang aslinya "ditolak oleh kantor merek dagang AS karena "terutama menipu secara geografis."
"Itu hanya satu dari banyak rintangan di jalan bagi Meghan saat ia mencoba mengubah dirinya sendiri," kata sumber itu.
Meghan Markle dikatakan memfokuskan energinya untuk memastikan acara Netflix barunya menjadi hit setelah kesalahan baru-baru ini. Sementara, beberapa waktu lalu, Harry ingin istrinya itu juga fokus pada rumah tangganya.
Sejak Markle dan Harry pindah ke California pada 2020 – tempat mereka membesarkan anak-anak Archie dan Lilibet, pasangan itu telah mengalami kesepakatan Spotify senilai 20 juta USD, dokumenter Polo Netflix mereka dikritik, dan mantan karyawan mencap ibu dua anak itu sebagai "diktator bertumit tinggi."
Pada saat itu, seorang sumber mengatakan tentang pasangan itu. "Mereka diawasi dengan ketat setiap langkah yang mereka buat – dikritik dan dicaci dan dihina – dan tekanan menjadi tak tertahankan," tuturnya.