Jakarta, CNBC Indonesia - NASA akhirnya buka suara soal kedatangan objek dari luar Tata Surya yang dalam waktu dekat akan melintas di orbit Bumi. Pasalnya, ada profesor dari Harvard yang menduga objek tersebut adalah pesawat alien yang datang untuk memata-matai Bumi.
Objek tersebut pertama kali dideteksi oleh astronom memasuki Tata Surya pada 1 Juli 2025. Ukurannya dua kali lebih besar dibanding "pengunjung" lain dari luar Tata Surya, yaitu Oumuamua dan komet Borisov. Diameter benda yang kemudian diberikan nama 3I/Atlas tersebut diperkirakan sekitar 3,5 kilometer.
3I/ATLAS diperkirakan melintas hingga 210 juta kilometer dari Matahari pada 30 Oktober 2025. Objek ini bisa diamati dari Bumi hingga September, kemudian akan tersembunyi oleh Matahari dan kembali muncul pada Desember.
Avi Loeb, seorang profesor asal Harvard, mengungkapkan dugaan bahwa objek tersebut adalah pesawat antar-bintang yang dikirim oleh makhluk luar angkasa.
Dalam tulisannya, ia memberikan hipotesis "hanya untuk diskusi" bahwa ada potensi tersebut objek tersebut punya maksud jahat. Potensi ini berakar dari hipotesis "dark forest" yang secara garis besar menyatakan keterbatasan sumber daya di alam semesta berarti tiap makhluk hidup bakal melakukan serangan pertama saat bertemu dengan makhluk lain.
Jika objek tersebut adalah pesawat luar angkasa, Loeb menduga mereka akan mengirim pesawat ke Bumi di antara November dan Desember 2025. Pada periode tersebut, komet akan tersembunyi oleh Matahari.
"3I/ATLAS berada di di titik terdekat dengan Bumi saat berada di balik Matahari. Ini bisa saja sengaja agar sulit diobservasi dari Bumi pada kondisi paling jelas atau saat mereka melepaskan perangkat ke Bumi," kata Loeb.
Hipotesis heboh yang dilontarkan Loeb akhirnya direspons oleh NASA. Tom Statler, peneliti utama NASA di bidang objek kecil di Tata Surya, memastikan bahwa 3I/ATLAS memiliki karakter serupa dengan komet lainnya.
"Tampak seperti komet, perilakunya seperti komet. Sangat mirip, hampir segalanya, serupa dengan komet yang sudah kita ketahui," katanya seperti dikutip oleh The Guardian. "Ada beberapa hal yang sedikit berbeda dengan komet dari Tata Surya, tetapi perilakunya seperti komet. Artinya, bukti menunjukkan bahwa objek tersebut adalah objek alami. Sebuah komet."
Beberapa karakter yang membuat 3I/ATLAS spesial adalah lintasannya yang berasal dari luar Tata Surya. Selain itu, 3I/ATLAS bergerak dengan sangat cepat.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article NASA Temukan Gundukan Berlian Tak Jauh dari Bumi