Jakarta, CNBC Indonesia - Orang terkaya Republik Indonesia (RI) Prajogo Pangestu terpantau membeli saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang sekaligus meningkatkan kepemilikannya di saham tersebut.
Menurut surat BRPT tertanggal 4 Maret 2025 yang diakses di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Prajogo Pangestu membeli 11.000.000 lembar saham biasa BRPT. Sehingga persentase hak suara saat ini 71,36% dari sebelumnya 71,35%.
Adapun rata-rata harga pembelian saham yang dibeli adalah Rp790,09 per saham pada 28 Februari 2025. Jika dihitung dengan harga rata-rata, maka Prajogo mengeluarkan dana sekitar Rp8,69 miliar.
Manajemen BRPT menyatakan bahwa transaksi yang dilakukan memiliki tujuan investasi. Prajogo Pangestu sendiri adalah pemegang saham utama dan pengendali BRPT.
BRPT sebelumnya buka-bukaan soal kisi-kisi hasil laporan keuangan perusahaan petrokimia tersebut sepanjang 2024.
Direktur Utama Barito Pacific Agus Salim Pangestu mengatakan, emiten milik orang terkaya nomor satu di Indonesia Prajogo Pangestu tersebut mengalami peningkatan kinerja mencapai double digit. Namun, ketika ditanya terkait angka pasti peningkatannya, ia enggan merincikan.
"Full year 2024 bagus, kira-kira segitu (double digit) lah," ungkap Agus kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (3/3/2025).
Kenaikan pendapatan itu disebut dikontribusikan oleh PT Indo Raya Tenaga (IRT) yang berniat menggandakan kapasitas terpasang menjadi 2.000 MW pada kuartal pertama atau kuartal kedua 2025. IRT merupakan perusahaan afiliasi BRPT dengan kepemilikan saham 34%, mulai mengoperasikan PLTU berkapasitas 1.000 megawatt (MW) pada Agustus 2024.
Sebelumnya, pada tahun 2023, BRPT mencatatkan peningkatan laba bersih pada tahun lalu. Laba BRPT tercatat naik menjadi US$ 26,11 juta atau Rp 412,53 miliar (kurs Rp 15.800 per US$).
Laba ini meningkat tajam hingga lebih dari 1.300% dari tahun sebelumnya, US$ 1,76 juta. Dengan demikian, laba bersih per saham naik dari US$ 0,00002 menjadi US$ 0,00028. Sedangkan EBITDA BRPT tercatat tumbuh 28,8% menjadi US$ 612 juta.
Kendati labanya mengalami pertumbuhan, pendapatan BRPT malah turun 6,79% menjadi US$2,76 miliar atau setara Rp43,8 triliun, dibandingkan US$2,96 miliar pada 2022.
(ayh/ayh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: IHSG Lagi Diskon "Gede-gedean!"
Next Article Prajogo Borong Rp181 M Saham BREN, BEI Peringatkan Ini