Jakarta, CNBC Indonesia - PT Techno9 Indonesia Tbk. (NINE) tengah bersiap menerima suntikan modal baru seiring dengan rencana investasi serta akuisisi mayoritas saham oleh Poh Group asal Singapura.
Komisaris Utama NINE, Noprian Fadli, mengungkapkan bahwa investor dari Singapura berencana menggelontorkan dana sebesar Rp3,3 triliun atau setara dengan US$200 juta ke dalam perusahaan.
"Sejak pertama kali masuk, harga saham kami masih di angka Rp10, dan kini sudah mencapai Rp234, meningkat 2.340%," ujar Noprian dalam keterangannya, dikutip Sabtu (15/3/2025).
Adapun Poh Group dijadwalkan mengakuisisi 70% saham NINE. "Proses pembayaran dari mereka sudah berlangsung secara bertahap. Kami menargetkan penyelesaian akuisisi lebih cepat dari yang direncanakan, yaitu setelah right issue," tambahnya.
Menurut Noprian, keputusan ini telah final dan Poh Group merupakan satu-satunya calon investor yang dipandang memiliki prospek kuat untuk diajak bekerja sama dalam jangka panjang.
"Kami akan menyelesaikan semua prosesnya dalam tahun ini juga," tegasnya.
Dana akuisisi dari Poh Group ini rencananya akan dialokasikan ke sektor pertambangan batu bara. "Mereka memilih Indonesia karena negara ini masih mendukung industri batu bara, berbeda dengan Australia yang sudah mulai meninggalkan sektor ini," jelas Noprian.
Selain itu, sektor teknologi informasi (IT) NINE juga memiliki peran penting dalam mendukung operasional tambang. "Teknologi IT menjadi infrastruktur penting dalam kegiatan tambang, misalnya untuk jaringan komunikasi, server, hingga kebutuhan remote area," tambahnya.
Adapun terkait kabar masuknya investor bernama Djoni yang membeli 110 juta saham NINE atau sekitar 5% kepemilikan dengan nilai lebih dari Rp20 miliar, Noprian mengaku baru mengetahuinya dari keterbukaan informasi.
Sementara itu, meski optimistis, Noprian tetap realistis terhadap prospek NINE di pasar modal Indonesia.
"Perjalanan ini masih panjang, bahkan belum mencapai separuhnya. Tren kenaikan ini masih akan berlanjut, tetapi bagaimana hasil akhirnya tetap ditentukan oleh dinamika pasar," pungkasnya.
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Strategi Pelaku Usaha Hadapi Volatilitas Harga Batu Bara Dunia
Next Article Anak Usaha DOID Akuisisi Tambang Batu Bara Australia Rp 7,2 T