Terima Kasih Pak Prabowo.. PGN dan Industri Happy Dapat Tambahan Gas

Tangerang Selatan, CNBC Indonesia - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) akhirnya kembali mendapatkan tambahan pasokan untuk memenuhi kebutuhan gas bumi domestik. Hal tersebut menyusul terealisasinya dua kesepakatan strategis, yaitu Domestic Swap Agreement dan Gas Sales Agreement dengan West Natuna Group.

Dua perjanjian ini mengatur sejumlah volume gas yang sebelumnya dialirkan ke Singapura dari West Natuna Group, akan dialihkan dan dimanfaatkan PGN untuk memenuhi kebutuhan domestik.

Direktur Utama PGN Arief S. Handoko mewakili PGN menandatangani perjanjian tersebut bertepatan dalam ajang The 49th IPA Convex 2025 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Rabu (21/5/2025).

"PGN menyampaikan apresiasi kepada pemerintah atas dukungan yang secara holistic diberikan dalam pemenuhan kebutuhan gas domestik. Kami akan memanfaatkan pasokan dengan optimal demi keberlanjutan layanan gas bumi dan ketahanan energi nasional," ungkap Arief dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (22/5/2025).

PGN berharap, swap gas domestik dapat memperkuat upaya bersama untuk memastikan pasokan gas domestik semakin stabil dan efisien. Kebijakan ini membantu memenuhi kebutuhan energi di berbagai sektor, khususnya industri. Penggunaan sumber daya gas bumi domestik secara optimal, juga membantu mengurangi ketergantungan terhadap impor energi.

Dukungan dari pemerintah terhadap pemenuhan gas bumi domestik memang terus berkesinambungan. Pasca penandatanganan gas swap agreement, PGN berarti akan mendapatkan pasokan gas baru dengan volume lebih 71,83 BBTUD yang telah diamankan melalui penandatanganan 6 kerja sama.

Penandatanganan gas swap agreement ini juga menunjukkan semangat pelaksanaan arahan yang diberikan Presiden RI Prabowo Subianto. Presiden berharap supaya semua pihak berkolaborasi mulai pihak swasta dalam negeri, swasta luar negeri, BUMN, dan pemerintah dari semua tingkatan.

"Mari kita bekerja sama untuk mencapai tujuan yang harus dicapai. Kalau kita tergantung dari impor terus, sumber daya yang kita keluarkan sangat besar," ujar Prabowo dalam sambutannya saat Signing Ceremony of New Production Sharing Contracts and Commercial Agreements di IPA Convex 2025, Rabu (21/5/2025).

Sementara itu, Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengatakan pengalihan atau swap gas domestik dilakukan sekaligus, sebagai langkah nyata mengatasi tantangan potensi defisit pasokan di dalam negeri. Sejauh ini impor masih bisa dihindari, sehingga pemerintah menyiapkan mekanisme swap gas agreement dengan pemasok gas dari wilayah Natuna.

(wia)

Next Article Cegah Kekurangan Gas, Ekspor LNG Bakal Dialihkan ke Domestik