Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham hari ini kembali dibuka usai libur akhir pekan. Dalam sepekan kemarin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu mencatatkan kenaikan signifikan. Investor maupun trader pun berharap pekan ini IHSG kembali sumringah. Beberapa saham pun menarik untuk di analisa dalam sepekan ini.
Pada perdagangan Jumat (7/3/2025), IHSG ditutup menguat 0,27% di level 6.636. Penguatan tersebut menjadi kenaikan IHSG dalam tiga hari beruntun. Dalam sepekan IHSG mencatatkan kenaikan hingga 5,83%.
CNBC Indonesia Research telah menganalisa tiga saham yang memiliki potensial untuk melanjutkan penguatan perdagangan hari ini hingga sepekan.
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
Saham di sektor konsumer satu ini, kini mulai menjadi perhatian usai kenaikan dalam sepekan kemarin. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menjadi salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) terkemuka di Indonesia.
Di tengah bulan Ramadhan ini, salah satu sektor konsumer di gadang-gadang menjadi salah satu sektor yang akan terdampak baik saat momen tersebut. Mengingat daya beli masyarakat akan jauh lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan lainnya, apalagi ditambah mendekati momen lebaran.
Meskipun saat ini saham UNVR tengah berada di jalur downtrend pada major trend, akan tetapi dalam secondary trend, saham UNVR memiliki peluang untuk melanjutkan rebound.
Level support terdekat saham UNVR berada di level Rp1.110 per lembar saham. Sementara itu, posisi level resistance saham UNVR berada di kisaran Rp1.400 hingga Rp1.500 per lembar saham.
PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI)
Saham konglomerat milik Sugianto Kusuma alias Aguan kini kembali ramai di transaksikan. PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) telah merilis kinerja keuangan di sepanjang 2024, dimana PANI berhasil membukukan kenaikan laba bersih sebesar 131% menjadi Rp623,91 miliar, dibandingkan laba tahun lalu Rp270,03 miliar.
Melesatnya laba bersih didorong oleh kenaikan pendapatan bersih PANI sebesar 31,21% menjadi Rp2,83 triliun pada 2024, dibandingkan tahun lalu Rp2,15. Pendapatan bersih perseroan ditopang oleh penjualan tanah dan bangunan yang berkontribusi sebesar Rp2,77 triliun atau tumbuh 30,68% secara tahunan (yoy). Adapun dari sisi segmen operasi, real estat mengantongi pendapatan Rp2,83 triliun.
Kini posisi saham PANI tidak jauh dari support yang telah tersentuh pada perdagangan 5 Maret 2025 di level Rp10.975 per lembar saham. Posisi level resistance saham PANI berada di area Rp14.000 hingga Rp18.000 per lembar saham.
PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA)
Saham konglomerat lainnya, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) milik Prajogo Pangestu masih menjadi perbincangan hangat di kalangan investor maupun trader usai pemiliknya sendiri melakukan aksi jual saham TPIA.
Diketahui Prajogo Pangestu melakukan aksi penjualan saham TPIA pada periode 3-7 Maret 2025 dengan harga rata-rata penjualan Rp7.217 per saham. Prajogo pun mengantongi dana sekitar Rp167,47 miliar dari aksi tersebut.
Setelah transaksi, jumlah kepemilikannya berkurang menjadi 4.354.474.364 saham atau setara 5,03%. Dengan demikian, total saham yang dilepas mencapai 23.205.400 lembar saham biasa.
Tujuan dari transaksi tersebut adalah untuk menambah free float saham. Sehingga bukan menjadi hal yang perlu dikhawatirkan di kalangan pelaku pasar.
Kini posisi saham TPIA tengah berada di area konsolidasi alias sideaway. Posisi support saham TPIA telah tersentuh pada level Rp6.550 per lembar saham pada akhir Februari kemarin. Sementara untuk posisi resistance saham TPIA berada di level Rp9.000 per lembar saham.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw/saw)