5 Alasan Rencana Mesir untuk Gaza Mampu Mempersatukan Negara-negara Arab

4 days ago 5

loading...

Rencana Mesir untuk Gaza mampu mempersatukan negara-negara Arab. Foto/X/@cultureartislam

GAZA - Negara-negara Arab telah mengadopsi rencana rekonstruksi Gaza yang diajukan Mesir, yang menyediakan jalan potensial ke depan setelah perang Israel yang menghancurkan di daerah kantong Palestina tersebut.

Mesir mengungkap rencananya pada hari Selasa saat menjadi tuan rumah KTT Liga Arab di ibu kotanya, Kairo.

5 Alasan Rencana Mesir untuk Gaza Mampu Mempersatukan Negara-negara Arab

1. Menyelamatkan Mesir dan Yordania

Melansir Al Jazeera, rencana tersebut menawarkan alternatif terhadap usulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump agar Jalur Gaza dikosongkan penduduknya untuk "mengembangkan" daerah kantong tersebut, di bawah kendali AS, dalam apa yang oleh para kritikus disebut sebagai pembersihan etnis. Berdasarkan rencana Mesir, penduduk Palestina di Gaza tidak akan dipaksa meninggalkan wilayah tersebut.

Trump bersikeras agar Mesir dan Yordania menerima warga Palestina yang dipaksa keluar dari Gaza oleh rencananya, tetapi hal itu dengan cepat ditolak, dan AS telah mengisyaratkan bahwa mereka terbuka untuk mendengar seperti apa rencana Arab untuk rekonstruksi Gaza pascaperang.

Berbicara di awal pertemuan puncak, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi mengatakan bahwa Trump akan dapat mencapai perdamaian dalam konflik Israel-Palestina.

2. Terdiri dari 3 Tahap

Rencana tersebut terdiri dari tiga tahap utama: Tindakan sementara, rekonstruksi, dan tata kelola.

Tahap pertama akan berlangsung sekitar enam bulan, sementara dua tahap berikutnya akan berlangsung selama gabungan empat hingga lima tahun.

Tujuannya adalah untuk membangun kembali Gaza – yang hampir sepenuhnya dihancurkan Israel – menjaga perdamaian dan keamanan, serta menegaskan kembali pemerintahan Otoritas Palestina (PA) di wilayah tersebut, 17 tahun setelah diusir menyusul pertikaian antara Fatah, yang mendominasi PA, dan Hamas.

Periode sementara selama enam bulan akan mengharuskan sebuah komite teknokrat Palestina – yang beroperasi di bawah manajemen PA – untuk membersihkan puing-puing dari Jalan Salah al-Din, yang merupakan jalan raya utama utara-selatan di Jalur Gaza.

Setelah jalan-jalan bersih, 200.000 unit rumah sementara akan dibangun untuk menampung 1,2 juta orang dan sekitar 60.000 bangunan yang rusak akan diperbaiki.

Menurut cetak biru, rekonstruksi jangka panjang memerlukan waktu tambahan empat hingga lima tahun setelah langkah-langkah sementara selesai. Selama rentang waktu tersebut, rencana tersebut bertujuan untuk membangun sedikitnya 400.000 rumah permanen, serta membangun kembali pelabuhan laut dan bandara internasional Gaza.

Secara bertahap, penyediaan dasar seperti air, sistem pembuangan limbah, layanan telekomunikasi, dan listrik juga akan dipulihkan.

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |