6 Tanda Tubuh Kekurangan Vitamin A yang Jarang Disadari

4 weeks ago 22

Jakarta -

Vitamin A adalah salah satu nutrisi esensial yang memiliki peran krusial dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk penglihatan, sistem kekebalan tubuh, serta kesehatan kulit dan reproduksi.

Meskipun kekurangan vitamin A relatif jarang terjadi di negara maju, masalah ini tetap menjadi perhatian serius di negara-negara berkembang, yaitu banyak individu, terutama kelompok rentan, tidak mendapatkan asupan yang cukup.

Defisiensi vitamin A dapat memicu berbagai masalah kesehatan yang serius, mulai dari gangguan penglihatan hingga komplikasi dalam pertumbuhan dan reproduksi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena itu, pemahaman yang lebih dalam mengenai tanda-tanda dan gejala kekurangan vitamin A menjadi penting untuk meningkatkan kesadaran dan intervensi yang diperlukan. Berikut adalah tanda yang dapat mengindikasikan kekurangan vitamin A, dikutip dari Healthline.

1. Kulit kering

Vitamin A esensial untuk pembentukan dan perbaikan sel-sel kulit. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan berbagai masalah kulit, termasuk eksim, yang ditandai dengan kulit kering, gatal, dan meradang.

Beberapa studi klinis menunjukkan bahwa alitretinoin, obat yang memiliki aktivitas vitamin A, efektif dalam mengobati eksim. Dalam penelitian selama 12 minggu, pengidap eksim kronis yang mengonsumsi 10-40 miligram alitretinoin per hari mengalami penurunan gejala hingga 53 persen.

Meskipun kulit kering dapat disebabkan oleh berbagai faktor, defisiensi vitamin A yang berkepanjangan menjadi salah satu kemungkinan penyebabnya.

2. Mata kering

Masalah penglihatan, termasuk mata kering, sering kali menjadi tanda awal kekurangan vitamin A.

Dalam kasus ekstrem, defisiensi ini dapat menyebabkan kebutaan total atau kerusakan kornea.

Anak-anak, terutama di negara-negara dengan pola makan rendah vitamin A seperti India, Afrika, dan Asia Tenggara, sangat rentan terhadap kondisi ini. Suplementasi vitamin A terbukti mampu memperbaiki masalah ini.

Sebuah studi menemukan bahwa pemberian vitamin A dosis tinggi dapat mengurangi prevalensi mata kering sebesar 63 persen di kalangan bayi dan anak-anak yang mengonsumsi suplemen selama 16 bulan.

3. Infertilitas dan kesulitan hamil

Vitamin A penting bagi kesehatan reproduksi pria dan wanita serta perkembangan yang tepat pada bayi.

Jika mengalami kesulitan untuk hamil, salah satu penyebabnya bisa jadi adalah kekurangan vitamin A.

Penelitian menunjukkan bahwa tikus betina yang kekurangan vitamin A mengalami kesulitan untuk hamil dan berisiko melahirkan embrio dengan cacat lahir.

Selain itu, pria yang mengalami infertilitas mungkin memiliki kebutuhan akan antioksidan yang lebih tinggi, termasuk vitamin A, karena stres oksidatif yang lebih tinggi dalam tubuh mereka.

Kekurangan vitamin A juga dapat berkontribusi pada risiko keguguran. Sebuah studi menunjukkan bahwa wanita dengan riwayat keguguran berulang memiliki kadar vitamin A yang rendah dalam darah mereka.

4. Gangguan pertumbuhan

Anak-anak yang kekurangan vitamin A berisiko mengalami pertumbuhan terhambat, karena vitamin ini diperlukan untuk perkembangan tubuh yang optimal.

Penelitian menunjukkan bahwa suplemen vitamin A, baik sebagai intervensi tunggal atau dalam kombinasi dengan nutrisi lain, dapat merangsang pertumbuhan.

Misalnya, studi di Indonesia menunjukkan bahwa anak-anak yang kekurangan vitamin A dan menerima suplemen dosis tinggi selama empat bulan tumbuh 0,15 inci (0,39 sentimeter) lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak yang mendapatkan plasebo.

Namun, tinjauan studi menunjukkan bahwa kombinasi suplementasi vitamin A dengan nutrisi lainnya dapat memberikan dampak yang lebih besar terhadap pertumbuhan.

5. Infeksi tenggorokan dan dada

Frekuensi infeksi tenggorokan atau dada yang tinggi mungkin menjadi indikator kekurangan vitamin A.

Penelitian menunjukkan bahwa suplemen vitamin A dapat membantu mengatasi infeksi saluran pernapasan. Dalam sebuah studi di Ekuador, anak-anak dengan berat badan kurang yang menerima 10.000 Unit Internasional (IU) vitamin A per minggu mengalami lebih sedikit infeksi saluran pernapasan dibandingkan dengan kelompok yang mendapatkan plasebo.

Namun, tinjauan lain menunjukkan bahwa pada anak-anak, suplementasi vitamin A dapat meningkatkan risiko infeksi tenggorokan dan dada sebesar 8 persen, sehingga disarankan agar suplemen hanya diberikan kepada mereka yang benar-benar kekurangan.

6. Jerawat

Vitamin A berperan dalam perkembangan kulit dan juga dapat membantu mencegah atau mengobati jerawat.

Beberapa penelitian telah mengaitkan kadar vitamin A yang rendah dengan peningkatan risiko jerawat. Dalam sebuah studi, kadar vitamin A pada individu yang mengalami jerawat lebih dari 80 mikrogram lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak berjerawat.

Pengobatan jerawat dengan vitamin A, baik secara topikal maupun oral, menunjukkan hasil yang positif, dengan penelitian menunjukkan bahwa krim yang mengandung vitamin A dapat mengurangi jumlah lesi jerawat hingga 50 persen.

Isotretinoin, salah satu bentuk vitamin A oral, terbukti sangat efektif dalam mengobati jerawat, meskipun ada beberapa efek samping yang perlu diperhatikan, termasuk perubahan suasana hati dan risiko cacat lahir.


(naf/naf)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |