Harga Emas Makin Gila: Resmi Tembus US$4.200, Dunia Dibuat Gemetar!

3 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas lagi-lagi cetak level tertinggi sepanjang sejarah dan berhasil menembus level psikologis baru US$4.200 per troy ons. Harga emas memperpanjang rekornya melampaui US$4.200 per troy ons di tengah harapan penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) dan antusiasme terhadap aset safe haven.

Pada perdagangan Rabu (15/10/2025), harga emas dunia naik 1,59% di level US$4.207,51 per troy ons. Penutupan ini menjadikan harga emas di level tertinggi sepanjang masa dan untuk pertama kalinya mendarat di level psikologis baru.

Pada perdagangan hari ini Kamis (16/10/2025) hingga pukul 06.30 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,02% di posisi US$4.208,49 per troy ons.

Harga emas menembus US$4.200 per troy ons untuk pertama kalinya pada hari Rabu, memperpanjang rekor reli seiring meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga dan kekhawatiran geopolitik yang mendorong investor beralih ke logam safe haven.

"Logam ini sedang naik daun, dan sepertinya tidak akan berhenti, dengan ketegangan perdagangan AS-China yang kembali memanas dalam beberapa hari terakhir, investor memiliki lebih banyak alasan untuk melindungi investasi ekuitas jangka panjang mereka dengan melakukan diversifikasi ke emas," ujar Fawad Razaqzada, analis pasar di City Index dan FOREX.com.

Emas telah melonjak lebih dari 60% tahun ini, didorong oleh berbagai faktor termasuk ketegangan geopolitik, spekulasi penurunan suku bunga, pembelian oleh bank sentral, dedolarisasi, dan arus masuk ETF yang kuat.

"Dengan level US$5.000 per troy ons yang kini hanya berjarak US$800, saya tidak akan bertaruh bahwa emas pada akhirnya akan mencapainya," ujar Razaqzada, menambahkan bahwa koreksi jangka pendek kemungkinan akan mengguncang posisi yang lebih lemah dan menarik pembeli baru yang sedang mengalami penurunan.

Dolar melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyampaikan nada dovish pada hari Selasa, mengatakan bahwa pasar tenaga kerja AS masih terperosok dalam "kelesuan perekrutan dan pemecatan yang rendah."

Emas dianggap sebagai lindung nilai tradisional terhadap ketidakpastian dan inflasi, dan juga berkembang pesat di lingkungan suku bunga rendah karena merupakan aset yang tidak memberikan imbal hasil.

Para pelaku pasar memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Oktober, dengan probabilitas 98%, diikuti oleh penurunan suku bunga berikutnya pada bulan Desember, yang sepenuhnya diperkirakan sebesar 100%.

Menambah tawaran safe haven, Presiden AS Donald Trump mengatakan Washington sedang mempertimbangkan untuk memutus beberapa hubungan dagang dengan China setelah kedua belah pihak memberlakukan biaya pelabuhan yang saling balas minggu ini.

Pasar juga mencermati penutupan pemerintah AS, yang telah menghentikan data resmi dan dapat mengaburkan prospek para pembuat kebijakan di luar negeri.

Pages

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |