Kemendag-BPKH Teken Kerja Sama Demi Kebutuhan Jemaah Haji RI

3 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perdagangan (Kemendag) melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) untuk pemenuhan kebutuhan jemaah haji di Tanah Suci. Mendag Budi Santoso mengatakan dengan adanya kerja sama ini, akan mempermudah ekspor untuk memenuhi kebutuhan jemaah haji dari Indonesia.

MoU diteken oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi dengan Syarikah BPKH Sidiq Haryono, disaksikan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso dan Kepala BPKH Fadlul Imansyah.

"Jadi hari ini, kita melakukan perjanjian kerja sama dengan BPKH, untuk mempresentasikan produk ekspor dalam rangka memenuhi jemaah haji dan umrah," kata Budi Santoso saat memberikan keterangan pers di sela acara Trade Expo Indonesia (TEI) 2025, Kamis (16/10/2025)

Budi menambahkan nantinya, dengan adanya kemudahan ekspor ini, BPKH dapat mudah memenuhi pasokan kebutuhan para jamaah haji dan umrah.

"Dengan adanya kemudahan ekspor ini, BPKH nantinya dapat memenuhi pasokan kebutuhan para jamaah kita, dan kita nanti juga akan membantu mencarikan suppliernya, dari perusahaan Indonesia yang siap support kebutuhan jemaah," lanjutnya.

Budi akan memperbesar kebutuhan para jemaah, dari saat ini masih menggunakan produk dari Arab Saudi.

"Jadi, kita atur dulu. Misal sudah siap, sudah ada, sudah berjalan, kita akan perbesar porsi dari Indonesia," ujarnya.

Dengan jumlah jemaah haji Indonesia yang mencapai 220.000 jemaah per tahun dan umrah yang mencapai 2 juta jemaah per tahun, Budi menjelaskan pangsa pasar ini tentunya sangat menarik, sehingga diharapkan dapat menjaring lebih banyak produksi dalam negeri untuk ekspor kebutuhan jemaah haji dan umrah.

"Pangsa pasar ini cukup menjanjikan, sangat besar sekali buat kita, buat meningkatkan ekspor. Apalagi jemaah kita kalau makan atau menggunakan produk kita sendiri, sangat senang dan cocok," jelasnya.

Sementara itu, Kepala BPKH Fadlul menambahkan, dengan adanya potensi peningkatan ekspor produk Indonesia ke Arab Saudi, dapat mendongkrak perekonomian Indonesia dan daya saing Indonesia di pasar global. 

"Kami apresiasi atas kerja sama Kemendag dengan BPKH. Kami percaya bahwa kebutuhan jemaah perlu ditingkatkan, terutama penggunaan produk dalam negeri. Ini merupakan salah satu terobosan yang kami ambil. Karena kami sangat ingin mengembangkan ekosistem haji dan umrah yang berkualitas," kata Fadlul.

"Jadi kalau misalnya kita bisa berkontribusi untuk meningkatkan ekspor dari Indonesia ke Arab Saudi, untuk jemaah haji Indonesia, mungkin ini merupakan salah satu kontribusi yang bisa meningkatkan ekonomi Indonesia secara domestik," jelasnya.

Sebagai catatan, nilai ekspor Indonesia ke Arab Saudi pada periode Januari - Juni 2025 atau sepanjang semester pertama 2025 mencapai US$ 1,70 miliar atau meningkat 49,53% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar US$ 1,14 miliar. Peningkatan nilai ekspor pada periode tersebut turut disumbang ekspor produk makanan olahan Indonesia ke Arab Saudi sebesar US$ 134 juta atau meningkat 4,03% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Menteri Perdagangan, Budi Santoso bersama Kepala Badan Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah memberi keterangan pers usai penandatanganan MoU Kementerian Pedagangan dengan BPKH, Jakarta, Kamis (16/10/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)Foto: Menteri Perdagangan, Budi Santoso bersama Kepala Badan Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah memberi keterangan pers usai penandatanganan MoU Kementerian Pedagangan dengan BPKH, Jakarta, Kamis (16/10/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Menteri Perdagangan, Budi Santoso bersama Kepala Badan Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah memberi keterangan pers usai penandatanganan MoU Kementerian Pedagangan dengan BPKH, Jakarta, Kamis (16/10/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)


(dce)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Keberangkatan Haji Dibuka hingga 31 Mei, 323 Kloter Sudah Tiba

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |