Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Patra Niaga mengungkapkan telah menjalankan penugasan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dengan berbasis pada penggunaan data yang akurat.
Direktur Manajemen Risiko PT Pertamina Patra Niaga Rahman Pramono Wibowo menjelaskan bahwa untuk penyaluran BBM bersubsidi, pihaknya telah menggunakan data dari Korlantas Polri.
Adapun, database awal diperoleh perusahaan dengan meminta seluruh konsumen pengguna BBM subsidi melakukan pendataan kendaraan, termasuk nomor polisi (nopol) dan jenis kendaraan.
"Kemudian kami melakukan cross-check dengan data Korlantas. Nah data Korlantas ini memang sifatnya adalah data rekam seluruh kendaraan yang teregistrasi," kata Rahman RDPU bersama Baleg DPR RI, Kamis (24/4/2025).
Menurut dia, dengan cara tersebut, saat ini Pertamina telah memiliki database yang cukup lengkap terkait pengguna BBM bersubsidi. Untuk solar (gasoil) telah dilakukan pada 2023, sementara pendataan untuk Pertalite telah dilakukan pada 2024.
"Baik untuk gasoil yang solar, itu sudah dilaksanakan 2023, sementara untuk Pertalite kemarin juga sudah kami selesaikan di tahun 2024. Jadi saat ini kita sudah memiliki database yang cukup lengkap dengan basisnya adalah menggunakan cross-check dari data Korlantas tersebut," kata dia.
Namun demikian, ia mengakui database tersebut masih perlu adanya perbaikan. Ia lantas mengusulkan perlunya integrasi data Korlantas dengan data dari Samsat dan informasi pembayaran pajak kendaraan.
"Masukkan dari kami, Pak perlu diintegrasikan dengan data-data yang lain, misalnya data Samsat dan juga data pembayaran pajak ke kendaraan sehingga data itu akan bisa menjadi lebih akurat lagi. Nah ini memang apabila bisa disatukan, itu akan sangat bermanfaat sekali, khususnya bagi penyaluran subsidi bisa lebih tepat secara sangat," katanya.
(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Mudik Lebih Tenang, Pertamina Siapkan Motoris Isi BBM di Tol
Next Article Video: Gelar Eco Runfest, Pertamina Ajak Masyarakat Untuk Hidup Sehat