RI Usul Skema Pendanaan Baru di Kawasan, Percepat Proyek Prioritas

1 day ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menekankan pentingnya untuk memastikan para Pemimpin Negara akan menerima laporan yang merefleksikan kinerja kongkrit Brunei Darussalam - Indonesia - Malaysia - the Philippines East ASEAN Growth Area atau BIMP-EAGA dan Indonesia - Malaysia - Thailand Growth Triangle IMT-GT dalam meningkatkan pembangunan ekonomi di sub-kawasan.

Hal tersebut disampaikan dalam Preparatory Senior Officials Meeting jelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BIMP-EAGA dan IMT-GT ke-16, di Kuala Lumpur, Malaysia.

Ketua Delegasi Indonesia, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi menjelaskan perlunya memasukkan mekanisme pendanaan yang inovatif dan berkelanjutan dalam penyusunan BIMP-EAGA Vision 2035 sebagai dokumen penerus BIMP-EAGA Vision 2025.

"Mekanisme pendanaan yang jelas harus menjadi bagian integral dari Visi 2035 untuk memastikan implementasi program dan proyek prioritas dapat berjalan efektif. Kita perlu mengembangkan skema pembiayaan yang melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk kemitraan publik-swasta dan dukungan dari mitra pembangunan," ujar Edi dalam keterangan resminya dikutip Rabu (28/5/2025).

Tak hanya itu, para delegasi akan melakukan penandatanganan Framework of Cooperation (FoC) in Custom, Immigration, and Quarantine (CIQ) oleh para Signing Minister IMT-GT.

Dokumen ini akan mendukung peningkatan lalu lintas barang dan orang melalui penyederhanaan proses CIQ di titik-titik perbatasan.

Dukungan kuat dari mitra strategis seperti Asian Development Bank (ADB) yang berkomitmen terus mendukung pada proyek-proyek sub-regional menjadi penguat bagi terwujudnya berbagai inisiatif strategis ini.

"Dengan pendekatan pembiayaan yang komprehensif serta fasilitasi perdagangan dan dukungan konkret dari berbagai pemangku kepentingan, BIMP-EAGA dan IMT-GT siap menjadi model kerja sama subregional yang tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di kawasan Asia Tenggara," ujarnya.

Pembahasan lebih mendalam mengenai implementasi strategi ini akan menjadi agenda utama dalam Konferensi Tingkat Tinggi ke-16 tanggal 27 Mei nanti, di mana para pemimpin negara diharapkan dapat memberikan arahan strategis untuk percepatan pencapaian Visi 203


(mij/mij)

Saksikan video di bawah ini:

Video: RI Butuh Investasi Rp 735 Triliun Untuk Mencapai Ekonomi 8%

Next Article Video: Capai Ekonomi 8%, Konsumsi Listrik RI Harus 6.500 KVA/kapita

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |