Ada yang menarik usai laga kedelapan Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (5/6/2025). Selain Indonesia sukses membekuk China, penampilan Calvin Verdonk juga menuai sorotan. Foto: Getty Images/Robertus Pudyanto
Bermain 90 menit penuh, Verdonk aktif menjaga lini pertahanan dan sesekali membantu Ole Romeny menebar ancaman ke gawang China. Banyak penggemar bertanya-tanya, bagaimana bisa Verdonk konsisten melakukan hal tersebut? Foto: Getty Images/Robertus Pudyanto
Manusia jelas nggak mungkin punya paru-paru tiga, maksimal cuma dua. Dikutip dari Harvard Health, salah satu faktor yang bisa menjawab mengapa seorang atlet sepak bola profesional seperti Verdonk bisa terus berlari hingga 90 menit lamanya adalah karena dirinya memiliki VO2max yang tinggi atau di atas rata-rata. Foto: Getty Images/Robertus Pudyanto
V dalam VO2max berarti volume, sedangkan O2 berarti oksigen. Dengan demikian, ini mengukur seberapa banyak oksigen yang dikonsumsi tubuh saat berolahraga. Oksigen merupakan unsur penting dalam proses pernapasan. Saat menghirup oksigen, paru-paru akan menyerap dan mengubahnya menjadi energi yang disebut adenosin trifosfat (ATP) . Foto: Getty Images/Robertus Pudyanto
ATP memberi tenaga pada sel-sel dan membantu melepaskan karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan selama proses pernapasan saat menghembuskan napas. VO2max yang tinggi, jantung dan paru-paru akan lebih efektif dalam memasok darah ke otot-otot. Lalu, otot akan efisien mengekstraksi dan menggunakan oksigen dalam darah, sehingga seorang atlet bisa 'bertahan' lama di atas lapangan. Foto: Getty Images/Robertus Pudyanto