Trump Salahkan China, Ungkap Nasib Tarif 100%-Bakal Temui Xi Jinping

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden AS Donald Trump menyatakan, usulan tarif 100% untuk barang-barang China tidak akan berkelanjutan, namun ia menyalahkan Beijing atas kebuntuan terbaru dalam negosiasi perdagangan.

Melansir Reuters, perundingan tersebut dilaporkan terhenti setelah otoritas China memperketat kontrol atas ekspor logam tanah jarang.

Ketika ditanya apakah tarif setinggi itu dapat dipertahankan dan bagaimana dampaknya terhadap perekonomian AS, Trump menjawab, "Ini tidak berkelanjutan, tetapi memang begitulah angkanya.Mereka memaksa saya melakukan itu," ujarnya dalam wawancara dengan Fox Business Network dikutip dari Reuters, Sabtu (18/10/2025).

Trump mengumumkan pungutan tambahan sebesar 100% atas impor barang-barang China seminggu yang lalu, beserta kontrol ekspor baru atas semua perangkat lunak penting paling lambat 1 November, sembilan hari sebelum keringanan tarif yang ada berakhir.

Tindakan perdagangan baru ini merupakan reaksi Trump terhadap China  yang secara drastis memperluas kontrol ekspornya atas unsur tanah jarang. China mendominasi pasar unsur-unsur tersebut, yang penting bagi manufaktur teknologi.

Trump juga mengonfirmasi, dirinya akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping dalam dua minggu di Korea Selatan dan menyatakan kekagumannya kepada pemimpin China tersebut.

"Saya pikir kita akan baik-baik saja dengan China, tetapi kita harus mencapai kesepakatan yang adil. Harus adil," kata Trump dalam acara "Mornings with Maria" di FBN.

Kemudian, saat bersiap makan siang di Gedung Putih bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy untuk membahas upaya mengakhiri perang dengan Rusia, Trump berkata: "China ingin berunding, dan kami senang berunding dengan China."

Nada bicara yang melunak dan penegasan niatnya untuk bertemu dengan Xi membantu meredam kerugian awal Wall Street pada hari Jumat (18/10/2025). Indeks saham utama AS, yang telah terguncang selama seminggu terakhir oleh penerapan kembali pungutan tajam Trump secara tiba-tiba terhadap impor China dan oleh kekhawatiran kredit di antara bank-bank regional, naik pada perdagangan sore.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent berbicara dengan mitranya, Wakil Perdana Menteri China He Lifeng, pada Jumat malam dalam apa yang disebutnya tentang perdagangan, dan mengatakan keduanya akan bertemu langsung minggu depan..

WTO Desak AS dan China Redam Tensi Dagang

Kepala Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengatakan ia mendesak AS dan China untuk meredakan ketegangan perdagangan, memperingatkan bahwa pemisahan diri (decoupling) oleh dua ekonomi terbesar dunia tersebut dapat mengurangi output ekonomi global sebesar 7% dalam jangka panjang.

Direktur Jenderal WTO, Ngozi Okonjo-Iweala, mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara bahwa badan perdagangan global tersebut sangat prihatin dengan lonjakan terbaru ketegangan perdagangan AS-China dan telah berbicara dengan para pejabat dari kedua negara untuk mendorong lebih banyak dialog.

Namun, ketegangan terus meningkat, bahkan ketika Trump dan Xi bersiap untuk bertemu.

Scott Bessent menyoroti praktik ekonomi China yang digerakkan oleh negara dalam sebuah pernyataan kepada komite pengarah IMF pada hari Jumat, mendesak IMF dan Bank Dunia untuk mengambil sikap yang lebih tegas terhadap neraca eksternal dan internal China serta kebijakan industri yang menurut para pejabat AS telah membantu China membangun kelebihan kapasitas manufaktur yang membanjiri dunia dengan barang-barang murah.

Kementerian Perdagangan China pada hari Jumat (17/10/2025) menuduh AS telah merusak sistem perdagangan multilateral berbasis aturan sejak pemerintahan Trump menjabat pada tahun 2025, dan berjanji untuk mengintensifkan penggunaan tindakan penyelesaian sengketa di WTO.

Kementerian tersebut juga mendesak AS untuk mencabut langkah-langkah yang melanggar aturan non-diskriminasi dan menyelaraskan kebijakan industri dan keamanannya dengan kewajiban WTO.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent awal pekan ini menuduh salah satu ajudan utama Menteri Keuangan China He Lifeng "tidak waras" dalam interaksi baru-baru ini dengan negosiator perdagangan AS. China mengatakan pada hari Jumat bahwa pernyataan Bessent "sangat memutarbalikkan fakta."


(dce)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Perang Dagang Masih Panas, AS-China Cari Solusi sampai ke London

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |