Jakarta, CNN Indonesia --
Banjir merendam sejumlah wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada Selasa (4/3) imbas hujan lebat yang mengguyur sejak Senin (3/3). Ribuan warga terpaksa mengungsi.
Berikut ini rangkuman fakta-fakta dari banjir yang terjadi Jabodetabek.
Sebaran banjir
Di Jakarta, berdasarkan data pada Selasa malam, ada 119 RT yang terendam. Tersebar 15 RT di Jakarta Barat, dua RT di Jakarta Pusat, 46 RT di Jakarta Selatan dan 56 RT di Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketinggian air bervariasi mulai 30 cm hingga di atas 3 meter. Banjir juga merendam dua jalan di Puri Kembangan, Jakarta Barat dan Cilandak, Jakarta Selatan.
Sementara di Kota Bekasi, BPBD mencatat banjir tersebar di 20 titik di tujuh kecamatan. Yakni, Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede dan Kecamatan Rawalumbu.
Di Kecamatan Bekasi Timur terdapat tiga titik banjir meliputi Gang Mawar RT 8/RW 3 dengan tinggi muka air tiga meter, Gang Semar RT 4/RW 4 setinggi 70 sentimeter dan Kampung Lengkak RT 4/RW 8 dengan ketinggian 80 sentimeter.
Kemudian, tiga titik banjir Kecamatan Bekasi Selatan ada di Perumahan Bumi Satria Kencana setinggi 1,1 meter, Perumahan Jaka Kencana dengan tinggi hingga 3 meter, serta Perumahan Depnaker setinggi 1,5 meter.
Banjir terparah melanda Jatiasih dengan ketinggian 1,2 meter di Perumahan Bumi Nasio Indah serta 1,5 meter di Perum Jatiluhur, Perum Buana ,dan Perum Graha Indah. Kemudian, ketinggian air lebih dari 3 meter di Perum Pondok Gede Permai (PGP) dan Villa Jatirasa.
Sebagian aktivitas ekonomi dan keseharian warga di Bekasi pun lumpuh akibat banjir.
BPBD Kabupaten Bogor melaporkan terjadi bencana alam berupa banjir, tanah longsor, dan angin kencang di beberapa kecamatan, yaitu Cibinong, Citeureup, Cigudeg, Jonggol, Bojonggede, Sukamakmur, Tenjolaya, Jasinga, Caringin, Cigombong, Ciomas, Cijeruk, Megamendung, Cisarua, Rumpin, Sukajaya, Dramaga, Ciawi, Cibungbulang, dan Parung Panjang.
Selain itu, banjir juga dilaporkan terjadi di Kota Depok, Kabupaten Bekasi, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, hingga Kota Tangerang Selatan.
Ribuan warga mengungsi
Ribuan warga terpaksa mengungsi akibat banjir. Di Jakarta hingga Selasa malam, ada sekitar 20 titik pengungsian dengan jumlah warga mengungsi mencapai ribuan.
Pengungsi mayoritas ditampung di bangunan sekolah, RPTRA, rumah ibadah, dan kantor kelurahan. Banjir juga menyebabkan lalu lintas lumpuh, salah satunya di Jalan Jatinegara Barat.
Banjir di Bekasi, Bogor, hingga Tangerang juga menyebabkan warga harus mengungsi.
Kendaraan roda dua hingga roda empat terendam. Banjir berdampak pada lalu lintas di tol hingga mengganggu perjalanan KRL dan Transjakarta.
Di Kabupaten Bogor, sejumlah jembatan putus. BNPB telah berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan TNI AD untuk mengganti jembatan sementara agar akses warga tak terputus.
Di Kota Bekasi, Jembatan Kemang Pratama amblas lantaran tergerus aliran sungai yang meluap. Banjir juga terjadi di Stadion Patriot hingga membuat pertandingan Persija Jakarta vs PSIS Semarang ditunda.
Mall Mega Bekasi hingga rumah sakit di Bekasi Barat juga terendam banjir.
Penyebab curah hujan tinggi
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan telah memprediksi hujan lebat hingga ekstrem di sejumlah wilayah. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan hujan lebat pemicu banjir di Jabodetabek disebabkan sejumlah faktor.
"Saat itu kami mendeteksi adanya gelombang atmosfer seperti Rossby Ekuatorial, kemudian juga gelombang Kelvin, kemudian terjadi low pressure area, dan pertemuan beberapa belokan dan pertemuan angin dari berbagai arah," kata Dwikorita dalam konferensi pers, Selasa.
"Sehingga waktu itu, kami memprediksi potensi terjadi hujan lebat, sangat lebat, dapat berkembang menjadi ekstrem, terutama di sebagian besar Sumatera dan Jawa, serta Kalimantan bagian barat dan tengah, kemudian juga di Sulawesi bagian utara, Maluku utara serta kepulauan Papua yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi," lanjut dia.
BMKG menyebut cuaca ekstrem yang terjadi di Indonesia, termasuk Jabodetabek, masih berpotensi berlanjut hingga dasarian kedua Maret atau hingga tanggal 20.
Langkah pemerintah
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasib mengatakan Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan BNPB untuk segera mengatasi permasalahan banjir yang terjadi.
"Presiden juga bilang tadi bahwa ada beberapa daerah yang sekarang mengalami kebanjiran dan sudah koordinasi dengan badan penanggulangan bencana untuk segera ditangani," kata Hasan.
BNPB menyatakan akan menggelar operasi modifikasi cuaca (OMC) mulai 4 hingga 8 Maret. BNPB berharap dapat mengalihkan potensi hujan di wilayah Jabodertabek yang terdampak banjir ke area yang lebih aman.
"OMC ini diharapkan dapat untuk menurunkan intensitas hujan dan dampak bencana yang lebih besar," kata Kepala BNPB Letjen Suharyanto.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung juga telah meminta BPBD untuk segera melakukan modifikasi cuaca.
(tsa/yoa)