Gus Ipul Gandeng Perguruan Tinggi untuk Entaskan Kemiskinan di Jabar

2 days ago 6

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mempercepat pengentasan kemiskinan melalui kesepahaman dengan sejumlah perguruan tinggi Jawa Barat. Tujuannya, agar program pengentasan dapat lebih terarah, terpadu, berkelanjutan, dan efektif sehingga mendorong kesejahteraan sosial.

Perguruan tinggi tersebut yaitu Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Padjadjaran, Universitas Pendidikan Indonesia, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Universitas Siliwangi Tasikmalaya, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Bekasi, Universitas Pasundan Bandung, Universitas Islam Bandung, Universitas Khatolik Parahyangan Bandung, Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon, dan Universitas Maranatha Bandung.

Gus Ipul mengakui, universitas sebagai lembaga pengabdian telah melakukan banyak hal untuk masyarakat. Menurutnya, kerja sama antara Kemensos dengan perguruan tinggi bisa dilakukan sesuai kajian yang dilakukan pihak kampus, sebelum menyusun intervensi dan pendampingan yang berkelanjutan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita mulai dari memilih satu desa yang tinggi jumlah masyarakat miskin dan miskin ekstremnya, setelah itu kita akan susun rencana intervensi secara bersama-sama," kata Gus Ipul di Bandung, Jumat (7/3).

Adapun program potensial yang dapat dikolaborasikan bersama perguruan tinggi antara lain program Kampung Anti Miskin dan Sekolah Rakyat. Khusus pada Program Kampung Anti Miskin, Gus Ipul menegaskan bahwa program akan difokuskan pada target penurunan kemiskinan ekstrem di Jawa Barat.

"Sebanyak 52,45 persen penduduk miskin berada di tiga provinsi Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Kalau kita bisa menurunkan kemiskinan di tiga provinsi itu, termasuk Jawa Barat, kemiskinan nasional bisa diturunkan sebesar 50 persen," kata Gus Ipul.

Secara nasional, target kemiskinan ekstrem menjadi 0 persen diprediksi dapat dicapai selambatnya pada 2026. Untuk itu, kolaborasi bersama perguruan tinggi menjadi hal yang krusial dalam menjalankan program-program pengentasan kemiskinan di Jawa Barat.

"Bisa melalui pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan oleh masyarakat setempat, itu semua terencana dengan baik. Sehingga kita ingin paling tidak di desa itu tidak ada lagi orang yang nganggur, tidak ada lagi yang miskin. Karena semua kreatif, semua memanfaatkan sumber daya yang ada," lanjut Gus Ipul.

Lebih jauh, Gus Ipul berpesan agar program dapat dilaksanakan secara berkelanjutan sehingga benar-benar bisa mewujudkan kampung yang mandiri. Ia turut mengingatkan bahwa kerja sama yang terbangun harus tetap berada pada koridor yang terarah, terpadu, berkelanjutan, serta bersifat mengintegrasikan program pemerintah dan nonpemerintah.

"Enggak usah pakai ego sektoral karena itulah yang menghambat kerja kita selama ini. Mari kita gempur sama-sama," ucap Gus Ipul.

Guru Besar Fakultas Teknik Industri ITB, Lienda Aliwarga menyambut baik kolaborasi dengan Kemensos. Dia menyampaikan, pihaknya telah melakukan kegiatan yang bersifat pemberdayaan kepada masyarakat melalui penciptaan ekonomi sirkuler di daerah peternakan sapi Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung.

"Melalui pemberdayaan sirkuler seperti pengeringan dan pengolahan pangan daun stevia, pengeringan lemon, dan pengolahan kotoran sapi menjadi biogas. Itu semua bisa menggerakan ekonomi lokal setempat," kata Lienda.

(rea/rir)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |