Komisi Eropa Dorong UE Memiliki Blok Pertahanan Baru, Berikut 3 Alasannya

4 hours ago 2

loading...

Komisi Eropa dorong UE memiliki blok pertahanan baru. Foto/Xinhua/Lefteris Partsalis

LONDON - Uni Eropa (UE) harus berupaya membangun "persatuan pertahanan" sendiri alih-alih terus bergantung pada AS dengan membentuk blok pertahanan baru. Itu diungkapkan kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.

Kata-katanya muncul di tengah kekhawatiran yang meluas mengenai komitmen Washington terhadap NATO, terutama setelah pidato mengejutkan Wakil Presiden AS J.D. Vance di Konferensi Keamanan Munich pada bulan Februari.

Komisi Eropa Dorong UE Memiliki Blok Pertahanan Baru, Berikut 3 Alasannya

1. Hadirnya Persaingan Geostrategis yang Ketat

"Kita jelas telah memasuki era baru persaingan geostrategis yang ketat," kata von der Leyen dalam konferensi pers di Brussels pada hari Minggu yang menandai 100 hari pertama masa jabatan keduanya yang berdurasi lima tahun, dilansir RT.

“Kami melihat bahwa kedaulatan, tetapi juga komitmen yang kuat, dipertanyakan. Semuanya telah menjadi transaksional,” tambahnya.

Baca Juga: Proposal Mesir untuk Gaza 2030 Persatukan Negara-negara Arab

2. Sudah Ada Penggalangan Dana

Von der Leyen memuji rencana yang baru-baru ini diluncurkan untuk mengumpulkan €800 miliar (USD868 miliar) sebagai langkah “bersejarah” dalam memperkuat militer UE.

“Ini dapat menjadi fondasi persatuan pertahanan Eropa,” katanya, seraya menambahkan bahwa blok tersebut dapat “bekerja sama dengan negara-negara lain yang berpikiran sama, seperti Inggris atau Norwegia atau Kanada.”

3. Banyaknya Ancaman Nyata bagi Eropa

Presiden menambahkan bahwa Komisi Eropa akan segera merilis buku putih yang menganalisis “skenario ancaman” dan mengusulkan tindakan untuk mengatasinya.

Presiden AS Donald Trump telah lama bersikeras bahwa sekutu Amerika di Eropa harus meningkatkan pengeluaran pertahanan mereka. Dia baru-baru ini membuat marah banyak negara anggota UE dengan menyalahkan Ukraina atas permusuhan dengan Rusia dan menangguhkan bantuan militer ke Kiev. Minggu lalu, ia mengatakan tentang sekutu-sekutu Amerika di Eropa, "Jika mereka tidak membayar, saya tidak akan membela mereka. Tidak, saya tidak akan membela mereka."

Keputusan Trump yang tiba-tiba untuk meninggalkan kebijakan pemerintahan sebelumnya yang mendukung Ukraina tanpa syarat telah mendorong UE untuk memikirkan kembali pengaturan pertahanan mereka.

Presiden Prancis Emmanuel Macron baru-baru ini mencap Rusia sebagai "ancaman bagi Eropa," dan mengisyaratkan bahwa persenjataan nuklir Prancis dapat digunakan untuk melindungi negara-negara anggota UE lainnya. Moskow menggambarkan komentarnya sebagai "sangat konfrontatif."

(ahm)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |